Rabu, 25 Maret 2015

Zoologi Invertebrata Praktikum I - Protozoa


PRAKTIKUM I

 
Topik               : Protozoa
Tujuan                      : Mengenal beberapa anggota phylum Protozoa yang hidup bebas
                          di air tawar.
Hari/ Tanggal  : Kamis, 26 Februari 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA UNLAM Banjarmasin
 

I.       ALAT DAN BAHAN

Alat     : 1.   Pipet tetes
              2.   Kaca benda
              3.   Kaca penutup
              4.   Mikroskop
              5.   Kompor gas
              6.   Panci
              7.   Gelas kimia
              8.   Gelas aqua sebanyak 8 buah
              9.   Gelang karet
            10.   Plastik transparan
            11.   Kertas karbon sebanyak 5 lembar
            12.   Tisu

    Bahan   : 1.   Air kolam
                   2.   Air sawah
                   3.   Air selokan
                          4.   Air comberan
                   5.   Kotoran ayam kering
                   6.   Jerami


II.      CARA KERJA
A.    Medium Biasa
1.      Mengambil 2-3 tetes air tersebut di atas dengan pipet, kemudian meletakkan pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
2.      Mengamati protozoa apa saja yang tampak.
3.      Menggambar morfologi hewan-hewan tersebut dan menyebutkan bagian-bagiannya.
B.     Medium Biakan
1.      Merebus 200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15 menit.
2.      Mendinginkan air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanyak 80 ml air rebusan dan memasukkan kedalam gelas aqua.
3.      Ke dalam aqua menambahkan kotoran ayam kering dan sedikit jerami.
4.      Memasukkan air bahan sebanyak 20 ml.
5.      Memberikan perlakuan gelas aqua A dalam keadaan transparan, sedang gelas aqua B dalam keadaan tertutup kertas karbon.
6.      Membiarkan media selama satu minggu.
7.      Melakukan pengamatan setelah satu minggu.

III.   TEORI DASAR
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya. Habitatnya di air tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia, sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
Protozoa dapat berkembang biak secara vegatatif maupun secara generatif. Secara vegatatif misalnya pada Amoeba yaitu dengan membelah diri. Sedangkan secara generatif yaitu dengan kunjugasi misalnya pada Paramecium sp.

KARAKTERISTIK
1. Organisme eukariotik (inti sel dilindungi membran)
2. Secara umum bersifat heterotrof
3. Tidak berdinding selulosa
4. Cara hidup soliter dan berkoloni
5. Secara umum punya alat gerak (pseudopodia, flagel, silia)
6. Reproduksi aseksual dengan membelah diri dan seksual dengan konjugasi
7. Berperan sebagai zooplankton
8. Habitat air tawar dan air laut

KLASIFIKASI
Hewan Protozoa diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasar alat geraknya yaitu:
1. Rhizopoda/Sarcodina (alat gerak: pseudopodia/kaki semu)
2. Flagellata/Mastigophora (alat gerak: flagel/bulu cambuk)
3. Cilliata/Cilliophora (alat gerak: silia/bulu getar)
4. Sporozoa (tanpa alat gerak, menghasilkan spora)

CIRI POKOK DAN ANGGOTA SETIAP KELAS
1. Rhizopoda/Sarcodina
    a. Alat gerak: pseudopodia
    b. Habitat di air tawar
    c. Bentuk tubuh tidak tetap
    d. Sistem pencernaan: fagositosis (dengan vakuola makanan)
     e. Sistem respirasi, ekskresi dan regulasi secara difusi (dengan vakuola  
         kontraktil)
     f. Sistem reproduksi: membelah diri
     g. Pada kondisi tidak menguntungkan membentuk kista
         Contoh: Amoeba sp, Foraminifera sp, Radiolaria sp, Arcella sp, Diflugia sp,  
          Heliozoa sp
2. Flagellata/Mastigophora
    a. Alat gerak: bulu cambuk/flagel
    b. Bentuk tubuh tetap (punya pelikel)
    c. Habitat di air tawar dan air laut
    d. Sistem reproduksi pembelahan biner
    e. Berdasar cara mendapatkan makanan digolongkan menjadi:
         a.) Zooflagellata
  Heterotrof (tidak berplastida)
  Hewan holozoik ( memakan hewan lain)
  Bersifat parasit
  Contoh: Leismania donovani, Trypanosoma sp
         b.) Fitoflagellata
  Autotrof (berplastida)
  Hewan holofitik (sifat menyerupai tumbuhan)
  Contoh: Euglena sp, Volvox globator
3. Cilliata/Cilliophora
    a. Alat gerak : silia
    b. Bentuk tubuh tetap
    c. Kelompok terbesar dari filum Protozoa
    d. Sistem pencernaan dengan vakuola makanan
    e. Sistem reproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan  
        konjugasi
        Contoh: Paramaecium sp, Stentor sp, Vorticella sp
4. Sporozoa
    a. Tidak punya alat gerak
    b. Dapat menghasilkan spora
    c. Bersifat parasit
        Contoh: Plasmodium sp, Monocystis sp

PERANAN PROTOZOA
1.  Foraminifera sp
     Membentuk lapisan tanah globigerina sebagai indikator minyak bumi.
2. Radiolaria sp
    Membentuk lapisan tanah radiolaria sebagai bahan penggosok/penghalus.
3. Diflugia sp
    Melekatkan pasir.

KERUGIAN PROTOZOA
1. Entamoeba ginggivalis
    Kerusakan gigi dan radang dinding mulut
2. Entamoeba hystolytica (penyakit disentri)
3. Leismania donovani (penyakit kalaazar pada manusia)
4. Leismania tropica dan Leismania brasiliensis (penyakit kulit pada manusia)
5. Trypanosoma evansi (penyakit sura pada ternak)
6. Trypanosoma brucei (penyakit nagana)
7. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiensis (penyakit tidur pada  
     manusia)
8. Trypanosoma cruzii (penyakit chagas pada tikus dan insekta)
9. Plasmodium sp
a. Plasmodium falcifarum (penyakit malaria tropika, masa sporulasi 24 jam)
b. Plasmodium vivax (penyakit malaria tertiana, masa sporulasi 48 jam)
c. Plasmodium malariae (penyakit malaria kuartana, masa sporulasi 72 jam)






IV.             HASIL PENGAMATAN

1.      Tabel Pengamatan

1)        Medium biasa

No.
Nama Kelompok
Nama Spesies
Air kolam
Air sawah
Air Selokan
Air Comberan
Sketsa
1
I
-
-
-
-
-
-

2

II

Euglena


-

-

-


3
III
-
-
-
-
-
-
4
IV
-
-
-
-
-
-
5
V
-
-
-
-
-
-
6
VI
-
-
-
-
-
-
7
VII
-
-
-
-
-
-
8
VIII
-
-
-
-
-
-

2)        Medium Biakan (Transparan)

No.
Nama Kelompok
Nama Spesies
Air kolam
Air sawah
Air Selokan
Air Comberan
Sketsa

1

I

Euglena


-



-

-

2
II
-
-
-
-
-
-
3
III
-
-
-
-
-
-

4

IV

Paramecium Caudatum


Euglena



-

-







-


-



-


5

V


Volvox



-

-

-


6

VI

Volvox




-

-

-



7

VII

Amoeba

Euglena

Paramecium Caudatum


-

-

-


-

-

-

-

-

-



8
VIII
-
-
-
-
-
-

3)      Medium Biakan (Karbon)

No.
Nama Kelompok
Nama Spesies
Air kolam
Air sawah
Air Selokan
Air Comberan
Sketsa

1

I

Paramecium Caudatum


Euglena


Volvox


-



-






-


-

-



-


-

-





-


2
II
-
-
-
-
-
-

3

III

Paramecium Caudatum


-


-

-


4

IV

Paramecium
Caudatum




-

-


5

V

Volvox



-

-

-

6
VI
-
-
-
-
-
-
7
VII
-
-
-
-
-
-

8

VIII

Paramecium Caudatum


-






-



-













2.      Gambar Hasil Pengamatan
2.1  Gambar Pengamatan
Text Box:  1). Amoeba










                        2). Paramecium Caudatum


Text Box:
 
                                                                                                        







                                                                                                      
Text Box:  3). Volvox









                                                                                                          
                       









2.2   Gambar Literatur

1).  Amoeba


Text Box:
 










                               Gambar.  1
                       
                        2). Paramecium Caudatum


Text Box:
 









                                                                                                              

                               Gambar. 2
                                                                                                              
3).  Volvox


Text Box:
 









                                                                                                                 

                               Gambar. 3



                        4). Euglena


Text Box:
 









                                                                                                                 

                          Gambar. 4

V.                ANALISIS DATA

1.      Amoeba
     
Kingdom    : Protista
Phylum       : Protozoa
Classis         : Sarcodina
Ordo           : Amoebida
Familia        : Amoebidae
Genus         : Amoeba        
Spesies        : Amoeba Proteus
(sumber : biologionline.info2013)
                        Amoeba hidup di tempat basah/ tempat berair. Tubuh terdiri atas kulit luar (ektoplasma), selaput luar disebut plasmolemma. Bagian dalam disebut endoplasma yang padanya terdapat inti, rongga makanan , rongga berdenyut, bagian plasmagel, bagian plasmasol, dan butiran-butiran lemak . Rongga berdenyut berfungsi sebagai alat pengeluaran cairan supaya nilai osmosis isi sel terpelihara (gel berkadar air rendah, sol berkadar air tinggi). Amoeba memakan bakteri, Alga bersel satu dan makhluk hidup bersel satu lainnya. Makanan dicerna di rongga makanan, sisanya ditinggalkan. berkembang biak secara vegetatif membelah diri di dahului dengan pembelahan intinya. Amoeba mengambil oksigen untuk pernafasan dan mengeluarkan karbon dioksida melalui selaput plasma.

2.        Paramecium Caudatum
Kingdom  : Animalia
Phylum     : Protozoa
Classis      : Infosoria
Ordo         : Holotrichida
Familia     : Holotrichidae
Genus       : Paramecium
Spesies     : Paramecium caudatum
                  Paramecium hidup di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau zat-zat organik. Bentuknya seperti sandal (cenela), ada bagian yang dempak di sebelah depan dan meruncing di bagian belakang. Padanya terdapat banyak silia untuk alat gerak dengan cara bergetar. Terdapat trichocyct, mulut, rongga makanan, dan rongga berdenyut, macronukleus, mikronukleus dan sel dubur. Paramecium berkembang biak secara vegetatif membelah diri secara transversal, dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh sitoplasmanya, membelah diri dapat terjadi ± 24 jam. Setelah terjadi beberapa kali pembiakan vegetatif, terjadilah pembiakan generatif secara konjugasi. Respirasi dan ekskresi terjadi melalui permukaan tubuh (selaput plasma). Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, di bawah pellice terdapat trichocyst yang akan dikeluarkan jika dirangsang. Trichocyst ini berfungsi juga sebagai alat perlindungan apabila di serang musuh.

3.      Volvox
Kingdom              : Plantae
Filum                    : Chlorophyta
Kelas                    : Chlorophyta
Ordo                     : Volvocales
Famili                   : Volvocaceae
Genus                   : Volvox
Spesies                 : Volvox
(sumber : biologi-sel.com2013)
                 Volvox hidup di air tawar, ditemukan dalam koloni dan setiap koloni Volvox mengandung sekitar 500 sampai 50.000 sel. Koloni ini tertanam di permukaan bola berongga, yang dikenal sebagai 'coenobium'. Coenobium ini berisi matriks ekstraselular yang terbuat dari glikoprotein. Setiap koloni terdiri dari sejumlah sel flagellate yang mirip dengan Chlamydomonas, yang merupakan jenis lain dari ganggang. Setiap Volvox kecil berisi dua flagela - cambuk seperti rambut. Volvox terhubung satu sama lain dengan untaian tipis yang terbuat dari sitoplasma. Untaian ini memudahkan seluruh koloni untuk bergerak secara terorganisir. Pada dasarnya, koloni Volvox menanggung baik seksual (generatif) serta aseksual (somatik) sel. Flagela terbentuk di dalam ke luar dengan cara, yang juga berarti bahwa sel-sel harus mendapatkan terbalik ke dalam bola, jauh sebelum mereka bisa dilepaskan dari keluarga dengan orangtua. Koloni Putri dilepaskan hanya setelah kematian koloni induknya.
Reproduksi seksual dari Volvox juga disebut oogamous. Beberapa sel Volvox generatif menjalani proses pembelahan sel berulang untuk menghasilkan paket sperma.

4.        Euglena
Kingdom              : Protista
Filum                    : Euglenozoa
Kelas                    : Euglenoidea
Ordo                     : Euglenida
Famili                   : Euglenidae
Genus                   : Euglena
Spesies                 :  Euglena haemodes
                 Euglena mempunyai tubuh dempak/tumpul di bagian depan dan runcing di bagian belakang. Di dalam protoplasma terdapat nukleus, chloroplast dengan pyrenoid dan di bagian depan terdapat bintik mata (stigma) yang berwarna merah serta rongga berdenyut. Bintik mata berfungsi untuk mengarahkan organisme ke arah cahaya yang intensitasnya sedang. pada keadaan yang tidak menguntungkan euglena dapat membentuk kista. Dekat ujung anterior sebelah bawah terdapat mulut sel (cytostome) yang diteruskan ke dalam gullet cel (cytopharynk). Cytopharynk membesar di bagian dasarnya membentuk suatu gelembung yang disebut reservoir.

VI.             KESIMPULAN
1.         Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya.
2.         Hewan Protozoa diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasar alat geraknya yaitu:
1.    Rhizopoda/Sarcodina (alat gerak: pseudopodia/kaki semu)
2.    Flagellata/Mastigophora (alat gerak: flagel/bulu cambuk)
3.    Cilliata/Cilliophora (alat gerak: silia/bulu getar)
4.    Sporozoa (tanpa alat gerak, menghasilkan spora)
3.         Hasil pengamatan pada medium biasa hanya terdapat satu spesies yaitu Euglena yang ada pada air comberan
4.         Pada medium biakan transparan terdapat 4 jenis spesies yaitu Amoeba, Euglena, Paramecium, dan volvox
5.         Sedangkan pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon ada 3 jenis spesies yaitu Euglena, Paramecium dan volvox
6.         Amoeba adalah genus yang dimiliki protozoa yang merupakan eukariota uniseluler (organisme dengan organel sel membran-terikat). Amoeba hidup di tempat basah/ tempat berair. Tubuh terdiri atas kulit luar (ektoplasma), selaput luar disebut plasmolemma.
7.         Paramecium hidup di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau zat-zat organik. Bentuknya seperti sandal (cenela), ada bagian yang dempak di sebelah depan dan meruncing di bagian belakang. Padanya terdapat banyak silia untuk alat gerak dengan cara bergetar.
8.         Volvox hidup di air tawar, ditemukan dalam koloni dan setiap koloni Volvox mengandung sekitar 500 sampai 50.000 sel. Koloni ini tertanam di permukaan bola berongga, yang dikenal sebagai 'coenobium'
9.         Euglena adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak bebas.














DAFTAR PUSTAKA

Halang, Bunda, dharmono, mahrudin, M.Arsyad, dan Amalia Rezeki.2015.  Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.
Rusyana, Adun.2013.Zoologi Invertebrata.Bandung:Alfabeta
gambar 1 : http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/imagsmall/amoebafeeding3.jpg (diakses tanggal 4 Maret 2015 pukul 18:15)
gambar 2 :
gambar 3 : http://www.biologie.uni-regensburg.de/Biochemie/Sumper/img/Volvox-Titel-end.jpg (diakses tanggal 4 Maret 2015 pukul 18:20)

gambar 4 : https://farm6.staticflickr.com/5467/8934977659_ef357769ca.jpg (diakses tanggal 4 Maret 2015 pukul 18:30)

http://ilmubiologi.com/klasifikasi-euglena (diakses tanggal 4 Maret 2015 pukul 19:22)

http://www.biologi-sel.com/2013/07/klasifikasi-volvox.html (diakses tanggal 4 Maret 2015 pukul 19:23)

http://ilmubiologi.com/klasifikasi-paramecium (diakses tanggal 4 Maret 2015 pukul 19:26)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar