PRAKTIKUM IV
Topik :
Annelida
Tujuan :
Mengamati dan menyebutkan
ciri-ciri morfologi dari cacing tanah
dan lintah.
Hari/ Tanggal : Kamis/ 12 Maret 2015
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Loupe
2. Baki
3. Cawan petri
4. Alat tulis
5. Pinset
6. Jarum pentol
7. Sterofoam
8. Kertas
Bahan :
1. Cacing tanah (Pheretima sp)
2. Lintah (Hirudo
medicinalis)
II.
CARA KERJA
1.
Meletakkan cacing tanah (Pheretima sp.)
yang hidup di atas kertas dan meletakkan lintah (Hirudo
medicinalis) yang hidup di dalam
cawan petri.
- Mengamati morfologi dari cacing tanah (Pheretima sp.) dan lintah (Hirudo medicinalis).
- Pada cacing tanah (Pheretima sp.):
a. Menghitung jumlah segmen tubuh
keseluruhan, mengamati letak mulut, klitelum, anus, dan lubang duktus spermaticus.
b. Menghitung keliling tubuh cacing tanah (Pheretima
sp.), dan jari-jari
tubuhnya.
Pada lintah (Hirudo medicinalis):
a. Mengamati ciri-ciri morfologinya.
b. Mengamati cara geraknya.
4. Menggambar dan memberi keterangan.
III. TEORI DASAR
Kata
Annelida berasal dari bahasa Latin, yaitu annul
atau annulus yang berarti cincin
atau gelang; dan eidos yang berarti
bentuk. Cacing yang termasuk anggota Annelida memang mempunyai ciri tubuhnya
silindris memanjang dan beruas-ruas seperti gelang. Segmen-segmen pada Annelida
disebut metamer.
Annelida
hidup di berbagai tempat, yaitu di air tawar, air laut, serta daratan. Annelida
umumnya hidup bebas dan jarang yang hidup sebagai parasit. Annelida telah
mempunyai rongga tubuh sejati, sehingga dikelompokkan ke dalam ceolomata.
Sistem sarafnya terdiri atas ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang
memanjang sehingga berupa tangga tali. Alat eksresinya disebut nephridium. Saluran
pencernaannya telah lengkap berbentuk tabung, terdiri atas mulut, usus, dan
anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan, sedangkan anus
berada di ujung belakang.
Respirasi
Annelida berlangsung secara difusi dengan menggunakan epidermis di seluruh
permukaan tubuhnya. Sistem peredaran darah Annelida tertutup , darah mengalir
ke seluruh tubuh melalui pembuluh kapiler yang bercabang-cabang. Adapun darah
Annelida berwarna kemerahan karena mengandung hemoglobin.
Annelida
bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kawin. Setiap ruas pada
Annelida memiliki alat reproduksi, alat sekresi, otot, dan pembuluh darah.
Cacing
Annelida dikelompokkan menjadi 3 kelas, yaitu:
1.
Polychaeta
Polychaeta
berasal dari kata poly berarti banyak dan chaeta berarti bulu kaku. Jadi, Polychaeta adalah kelompok cacing
yang mempunyai banyak bulu kaku. Semua anggotanya hidup di laut. Polychaeta
hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut.
Polychaeta banyak yang memiliki warna yang menarik, seperti merah, merah muda,
hijau, atau campuran dari berbagai macam warna.
Bentuk
tubuh Polychaeta memanjang dan bersegmen-segmen. Setiap segmen mempunyai
parapodia dan setiap parapodia (alat gerak) memiliki setae, kecuali di segmen
terakhir. Tubuhnya dilapisi kutikula, licin, dan kakudi luar tubuh. Telur yang
telah dibuahi berkembang menjadi larva (trakofora).
Daya regenerasinya cukup tinggi. Alat kelaminnya terpisah. Perkembangbiakannnya
Contoh
cacing Polychaeta adalah Nereis, Arenicola, Spirobranchus giganteus, Progmatopora
lapidosa, Eunice viridis (cacing
palolo), dan Lysidice spec (cacing
wawo).
2.
Oligochaeta
Oligochaeta
berasal dari kata Oligos yang artinya
sedikit dan chaeta yang artinya bulu
kaku. Jadi, Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit bulu di
ruas-ruas tubuhnya. Oligochaeta hidup di air tawar, air laut, daratan, serta
ada pula yang hidup sebagai parasit.
Oligochaeta
tidak memilki parapodia di antara ruas-ruas tubuhnya. Di setiap ruas tubuhnya
terdapat setae, Oligochaeta bersifat hermafrodit. Pada umumnya, pernapasannya
dilakukan melalui permukaan tubuh. Selain itu, Oligochaeta umumnya mempunyai
daya regenerasi yang tinggi. Sistem sarafnya rantai ganglion, sistem
pencernaannnya lengkap, makanannya sisa dedaunan, sistem peredaran darahnya
tertutup dengan darah mengandung hemoglobin.
Anggota
Oligochaeta yang menguntungan manusia adalah cacing tanah sebagai pakan ikan,
menyuburkan tanah, dan bahan kosmetika. Cacing tubifex (cacing merah) untuk makanan ikan hias. Cacing palolo dan
cacing wawo dikonsumsi oleh penduduk Maluku.
3.
Hirudinae
Hirudinae atau lebih dikenal sebagai lintah,
hidup di lingkungan akuatik dan daratan, jarang sebagai parasit. Hirudinae
tubuhnya tidak memiliki rambut, parapodia, dan setae. Bentuk tubuh cacing ini
pipih memanjang. Di kedua ujung tubuhnya terdapat alat isap.
Contoh Hirudinae adalah Hirudo, Hirudinaria, Erpobdella, Pantobdella, Branchellion,
Clepsine, dan Enchytraeus. Lintah yang menghisap darah memiliki hirudin yaitu zat
anti pembekuan darah pada salivanya agar darah dapat terus dihisap.
Lintah dari jenis Hirudo medicinalis dimanfaatkan dalam dunia medis untuk memperbaiki
sirkulasi darah di bagian yang baru dioperasi atau pada penumpukan darah.
Sistem pencernaannya lengkap, sistem pernapasannya kulit, kelaminnya
hermafrodit.
Peran Annelida pada umumnya Annelida tidak merugikan, tapi menguntungkan
manusia. Misalnya cacing palolo dan cacing wawo yang umum dimakan orang di
pulau Samoa dan Fiji. Cacing tanah berguna untuk menyuburkan tanah dengan cara
menghasilkan zat organik dan memperbaiki aerasi tanah. Cacing ini suka menelan
tanah dan mengeluarkannnya dalam bentuk butiran, sehingga sangat menguntungkan
petani. Lubang-lubang yang dibuat cacing tanah juga sangat membantu sirkulasi
udara dan air tanah. Cacing ini juga dapat mengubah samapah organik menjadi
senyawa organik yang berguna untuk kesuburan tanah.
Jenis
Annelida tertentu dapat pula digunakan sebagai makanan ikan dan bahan obat
tradisional. Cacing yang digunakan untuk makanan ikan dan bahan obat
tradisional banyak dibudidayakan orang. Salah satu jenis cacing yang
dibudidayakan orang adalah sejenis cacing tanah dari jenis Lumbricus rubellus (Oligochaeta) untuk obat dan cacing sutera
(tubifex) untuk pakan ikan yang banyak diperjualbelikan, baik dalam keadaan
hidup maupun dalam bentuk kering
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan Cacing tanah
No.
|
Yang
diamati
|
Keterangan
|
1.
|
Panjang cacing tanah
|
11,5 cm
|
2.
|
Jumlah total segmen
·
Mulut
·
Klitelum
·
Anus
·
Lubang muara duktus spermaticus
·
Keliling cacing tanah
Jari-jari
|
77
segmen ke-3
segmen ke 11-15
segmen ke-77
segmen ke-13
k = =
= 3,14 x
0,3 = 0,94 cm
|
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Cacing Tanah (Pheretima sp)
·
Hasil
pengamatan
Keterangan :
1.
Anterior
2.
Klitelium
3.
Posterior
4.
Segmen
5. Mulut
6. Anus
· Foto pengamatan
Keterangan :
1.
Anterior
2.
Klitelum
3.
Posterior
4.
Segmen
5.
Mulut
6.
Anus
·
Menurut
Literatur
Keterangan :
1.
Anterior
2.
Klitelum
3.
Posterior
4.
Segmen
5.
Mulut
6.
Anus
Sumber
: Anonim a.2015
2. Lintah (Hirudo medicinalis)
Keterangan :
1.
Anterior
2.
Posterior
3.
Segmen
4.
Mulut
5.
Anus
· Foto pengamatan
· Foto pengamatan
Keterangan :
1.
Anterior
2.
Posterior
3.
Segmen
4.
Mulut
5.
Anus
· Menurut literatur
Keterangan :
1.
Anterior
2.
Posterior
3.
Segmen
4.
Mulut
5.
Anus
Sumber :
Anonim b.2015
V.
ANALISIS DATA
1. Cacing Tanah (Pheretima sp)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Pheretimanidae
Genus : Pheretima
Spesies : Pheretima sp
(Sumber : Hegner.1968)
Pheretima sp termasuk dalam phylum Annelida dari kelas Oligochaeta. Berdasarkan pengamatan kami, cacing yang kami amati memiliki panjang tubuh
11,5 cm dengan total segmen 77 buah. Letak mulut berada pada segmen ke 3, Letak
klitelium pada segmen ke 11-15, Letak anus pada segmen ke 77, Letak lubang
muara duktus spermaticus pada segmen ke 13 dan memiliki keliling tubuh 0,94 cm.
Tubuh Pheretima sp berbentuk bulat panjang. Warna bagian dorsal lebih gelap di bandingkan dengan bagian ventral.
Dinding tubuh terdiri dari kutikula , epidermis, otot melingkar dan otot
memanjang. Antara segmen satu dengan segmen yang lain dipisahkan oleh sekat
pemisah vertikal. Bagian
ujung anterior tubuhnya tajam, sedangkan bagian ujung posteriornya lebih
tumpul. Tiap-tiap segmen pada tubuhnya selain pada bagian mulut dan anus
dilengkapi dengan setae. Pada ujung bagian anterior terdapat mulut, dan pada
ujung bagian posterior yaitu segmen terakhir terdapat anus. Pada tubuhnya juga terdapat klitelium, yaitu bagian yang
terlihat tebal.
Cacing bernapas melalui kulit.
Kulit cacing harus tetap lembab untuk memungkinkan menghirup oksigen yang
sangat dibutuhkan. Oksigen yang masuk lewat kulit akan diikat oleh hemoglobin
dalam darah dan akan diedarkan ke seluruh tubuh. Jika kulit mereka mengering,
cacing tanah akan mati lemas. Kulit cacing tanah sangat sensitif terhadap
cahaya matahari langsung ataupun suhu panas yang dapat membuat kulit mereka
kering.
Cacing tanah adalah hewan
hermafrodit (organ kelamin jantan & betina di dalam satu individu).
Meskipun hermafrodit, cacing tanah tidak bisa melakukan reproduksi sendirian
karena matangnya sel ovum dan sel sperma tidak bersamaan sehingga tidak bisa
melakukan pembuahan sendiri. Pembuahan terjadi selalu bersilang, yakni
pada waktu dua hewan cacing tanah mengadakan kopulasi. Dua cacing tanah akan
bersatu dengan membuat sabuk coccon yang berasal dari zat perekat yang
dikeluarkan oleh kelenjar di daerah klitelum.
Cacing ini hidup pada air tawar, didarat dan pada tanah-tanah yang mengandung
humus.
2. Lintah
(Hirudo medicinalis)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Ordo : Haplotaxida
Subkelas : Hirudinea
Genus : Hirudo
Spesies : Hirudo medicinalis
(sumber : Linnaeus)
Lintah (Hirudo medicinalis) memili Tubuh pipih,
tidak memiliki seta, tidak memiliki parapodia, serta memiliki alat penghisap di
bagian anterior (depan) dan posterior (belakang). Mulut terletak pada alat
penghisap bagian anterior yang dilengkapi dengan 3 buah rahang. Pada beberapa
bagian spesies, selom tidak dibagi oleh septa, dan selom telah diisi oleh
jaringan penghubung dan otot. Lintah tergolong hermafrodit, dan perkembangbiakannya
sama seperti oligochaeta.
Lintah, umumnya ditemukan di habitat air tawar, tetapi sebagian kecil
ditemukan di laut dan darat. Apabila di darat biasanya dalam kondisi tempat
yang hangat dan lembab. Lintah termasuk karnivora karena memakan avertebrata kecil
lainnya, tetapi beberapa jenis lintah merupakan parasit penyedot darah hewan
lain, termasuk manusia.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, lintah yang kami amati memiliki
panjang 12 cm dengan total segmen 90 buah. Anus terletak pada segmen ke 87.
VI.
KESIMPULAN
1.
Annelida terbagi menjadi tiga kelas yaitu polychaeta, oligochaeta, dan
hirudinae.
2.
Cacing tanah termasuk dalam kelas Oligochaeta.
3.
Morfologi cacing
tanah antara
lain kepala, mulut, segmen (yang setiap cacing mempunyai jumlah segmen yang berbeda tergantung umur
cacing tersebut), klitelum dan anus. Mulutnya
terletak di bagian anterior dekat dengan prostomium, pada segmen terakhir terdapat anus.
4.
Tubuh cacing tanah tersusun atas segmen-segmen yang dapat menyusut dan
meregang untuk membantu cacing bergerak di dalam tanah.
5.
Cacing tanah adalah hewan hermafrodit (organ kelamin jantan & betina di
dalam satu individu) tetapi tidak bisa melakukan reproduksi sendirian karena
tidak bisa menyatukan organ kelamin jantan dan organ kelamin betina mereka
sendiri.
6.
Lintah termasuk dalam kelas Hirudinae
7.
Lintah (Hirudo medicinalis)
memili Tubuh pipih, tidak memiliki seta, tidak memiliki parapodia, serta
memiliki alat penghisap di bagian anterior (depan) dan posterior (belakang)
8.
Lintah, umumnya ditemukan di habitat air tawar, tetapi sebagian kecil
ditemukan di laut dan darat
9.
Lintah termasuk karnivora karena memakan avertebrata kecil lainnya, tetapi
beberapa jenis lintah merupakan parasit penyedot darah hewan lain, termasuk
manusia
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a.2015 http://ih.constantcontact.com/fs057/1101915097096/img/221.jpg?a=1102821409563 (diakses tanggal 18 Maret 2015)
Anonim b.2015 http://brc-cibaduyut.com/wp-content/uploads/2014/06/manfaat-terapi-lintah.jpg (diakses tanggal 18 Maret 2015)
Hegner,
Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi.
London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited
Halang,
Bunda, Dharmono, Mahrudin, M.Arsyad, dan Amalia Rezeki.2015. Penuntun Praktikum
Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.
Rusyana,
Adun.2013.Zoologi Invertebrata.Bandung:Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar