Senin, 08 Juni 2015

Laporan Biokimia - Uji Reaksi Protein


                                                                   PRAKTIKUM II.1

Topik               : Uji Reaksi Protein
Tujuan             :  Untuk menguji protein dengan menggunakan larutan biuret
Hari/ Tanggal  : Jumat/ 28 Maret 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I.              ALAT DAN BAHAN
Alat        :

1.        Tabung reaksi
2.        Rak tabung reaksi
3.        Gelas ukur 10 ml
4.        Gelas kimia
5.        Pipet tetes
6.        Labu erlenmeyer
7.        Kertas label
Bahan    :
1.        Larutan NaOH 2,5 N
2.        Larutan CuCO4 0,01 M
3.        Larutan uji :
a)         Putih telur itik tambak
b)        Putih telur itik pantai
c)         Putih telur itik jawa
d)        Putih telur ayam ras
e)         Putih telur ayam kampung
f)         Putih telur penyu
g)        Putih telur burung puyuh
h)        Susu cair cap beruang
i)          Susu kental manis
j)          Susu bubuk
k)        Susu kedelai
 
II.           CARA KERJA
1.    Menyiapkan 10 buah tabung reaksi dan memberikan label sesuai dengan larutan uji yang akan dimasukkan kedalamnya.
2.    Menyiapkan larutan uji yang akan di gunakan.
3.    Memasukkan 3 ml larutan uji kedalam tabung reaksi.
4.    Mengamati warna awal setiap larutan.
5.    Menambahkan sebanyak 1 ml larutan NaOH 2,5 N kesetiap larutan uji.
6.  Menambah sebanyak 1 tetes larutan CuSO4 0.01 M kedalam setiap larutan uji dan amati perubahan warnanya, jika tidak terjadi perubahan warna tambahkan 1 tetes lagi larutan CuSO4 0,01 M.
7.   Apabila sudah terjadi perubahan warna, mengamati perubahan warna yang terjadi dan mengurutkan warna dari yang muda ke warna yang lebih tua.

III.        TEORI DASAR
Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Di samping berat molekul yang berbeda-beda, protein mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. Ada protein yang mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang tidak  mudah larut dalam air. Rambut dan kuku adalah suatu protein yang tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi, sedangkan protein yang terdapat dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan mudah bereaksi.
Protein adalah polimer dari asam amino dan merupakan penyusun sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan yang bertingkat tinggi. Sebagian besar protein merupakan penyusun tubuh, daging dan sebagian lagi berfungsi sebagai katalisator atau enzim yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu. Secara kasar protein terdiri dari protein serat, protein konjugasi, dan protein globular.
Ditinjau dari segi unsur yang menyusun, protein terdiri dari unsur C, H, O dan N. Beberapa di antara protein juga mengandung belerang, fosfor dan beberapa unsur logam seperti seng, besi dan tembaga. Banyaknya unsur dalam suatu bahan pangan merupakan criteria penetapan kadar protein. Banyaknya nitrogen rata-rata dalam suatu protein berkisar 16 % . Protein banyak terdapat dalam kulit, rambut, otot, putih telur, dan sutra.
Ada empat tingkat struktur dasar protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul protein. Oleh karena ikatan antar asam amino ikatan peptida, maka struktur primer protein juga menunjukkan ikatan peptida yang urutannya diketahui.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Yang dimaksud dengan protein sederhana ialah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino, sedangkan protein gabungan ialah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, dan asam nukleat.
Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya, yaitu protein fiber dan protein globular. Protein fiber mempunyai bentuk molekul panjang seperti serat atau serabut, sedangkan protein globular berbentuk bulat.
Adanya kandungan protein pada suatu larutan atau senyawa dapat diketahui dengan melakukan uji biuret. Biuret dihasilkan dengan memanaskan urea kira-kira pada suhu 1800 C.
Dalam larutan basa, biuret memberikan warna violet dengan CuSO4. reaksi ini disebut reaksi biuret. Kemungkinan terbentuk kompleks Cu2+ dengan gugus –CO- dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa.  Dipeptida dan asam-asam amino (kecuali histidina, serina, dan treonina) tidak memberikan uji ini.
Reaksi-reaksi khas protein antara lain adalah : reaksi Xantoprotein, reaksi Hopkins-Cole, reaksi Millon, reaksi Nitroprusida, reaksi Sakaguchi dan sebagainya.
Untuk mengetahui adanya protein dalam suatu objek dapat dilakukan dengan beberapa uji, diantaranya : uji biuret, pengendapan dalam garam, uji koagulasi, dan uji sulfur dalam protein.


IV.        HASIL PENGAMATAN

           Tabel Hasil Pengamatan

No.
Larutan Protein
Setelah di tetesi NaOH
Setelah ditetesi CuSO4
1
Putih telur itik tambak
Bening kental
Ungu
2
Putih telur itik pantai
Bening kental
Ungu
3
Putih telur itik jawa
Bening kental
Ungu
4
Putih telur ayam ras
Bening keruh
Ungu
5
Putih telur ayam kampung
Bening keruh
Ungu
6
Putih telur penyu
Putih keruh
Ungu
7
Putih telur burung puyuh
Putih keruh
Ungu
8
Susu cair cap beruang
Jingga muda
Ungu muda pekat
9
Susu kental manis
Putih
Ungu muda
10
Susu bubuk
Putih tulang
Ungu muda
11
Susu kedelai
Putih kekuningan
Ungu keabu-abuan


V.            ANALISIS DATA
Protein adalah polimer dari asam amino dan merupakan penyusun sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan yang bertingkat tinggi. Sebagian besar protein merupakan penyusun tubuh , daging dan sebagian lagi berfungsi sebagai katalisator atau enzim yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu. Secara kasar protein terdiri dari protein serat, protein konjugasi, dan protein globular.
Uji protein yang dilakukan pada berbagai macam telur memberikan hasil yang berbeda-beda. Pada uji protein dengan bahan dari berbagai telur yaitu telur itik tambak, telur itik pantai, telur itik jawa, telur ayam ras, telur ayam kampung, telur penyu dan telur burung puyuh serta berbagai macam susu yaitu susu cair, susu kental manis, susu bubuk dan susu kedelai. Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan Uji Protein dengan larutan Biuret ini adalah sebagai berikut :
           A.  Uji protein pada telur
1.    Telur itik tambak
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur itik tambak sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya bening dan kental, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu seperti gel. perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur itik tambak memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami proses pemanasan.
2.    Telur itik pantai
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur itik pantai sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya bening dan kental, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu  seperti pada telur itik tambak dan seperti gel. perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur itik pantai juga memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami mengalami proses pemanasan.
3.    Telur itik jawa
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur itik jawa sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya bening dan kental, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu  seperti pada telur itik tambak dan seperti gel. perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur itik jawa pun memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami mengalami proses pemanasan.
4.    Telur ayam ras
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur ayam ras sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya bening keruh, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu yang kurang lebih seperti larutan telur sebelumnya dan seperti gel (membeku). perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur ayam ras pun memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami mengalami proses pemanasan.
5.    Telur ayam kampung
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur ayam kampung sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya bening keruh, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu yang kurang lebih seperti larutan telur sebelumnya dan seperti gel (membeku). perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur ayam kampung pun memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami mengalami proses pemanasan.
6.    Telur penyu
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur penyu sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya putih keruh, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu yang kurang lebih seperti larutan telur sebelumnya dan seperti gel (membeku). perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur penyu pun memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami mengalami proses pemanasan.
7.    Telur burung puyuh
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada putih telur burung puyuh sebanyak 3 ml yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya putih keruh, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu yang kurang lebih seperti larutan telur sebelumnya dan membeku (seperti gel). perubahan warna menjadi ungu ini menunjukkan bahwa telur burung puyuh pun memiliki kandungan protein yang tinggi. Larutan yang menjadi seperti gel disebabkan karena protein yang mengalami denaturasi apabila ditambahkan zat kimia tertentu atau apabila mengalami mengalami proses pemanasan.
B.  Uji protein pada susu
1.    Susu cair
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada susu cair yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya Jingga muda, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu muda pekat bahkan hampir menyerupai warna coklat muda. Perubahan warna yang terjadi ini menunjukkan bahwa susu cair memiliki kandungan protein yang sedikit.
2.    Susu kental manis
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada susu kental manis yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya putih, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu muda. Perubahan warna yang terjadi ini menunjukkan bahwa susu cair memiliki kandungan protein yang lebih banyak dibandingkan susu cair.
3.    Susu bubuk
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada susu bubuk yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya putih tulang, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu muda sama seperti susu kental manis. Perubahan warna yang terjadi ini menunjukkan bahwa susu bubuk memiliki kandungan protein yang setara dengan susu kental manis
4.    Susu kedelai
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada susu kedelai yang telah ditambahkan 1 ml larutan NaOH warna nya putih kekuningan, lalu ditambahkan 3 tetes CuSO4 setelah dihomogenkan menghasilkan warna ungu keabu-abuan. Perubahan warna yang terjadi ini menunjukkan bahwa susu kedelai memiliki kandungan protein yang paling rendah.
 
VI.        KESIMPULAN
1.        Uji biuret dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein pada suatu larutan yang ditunjukkan oleh perubahan warna pada larutan uji menjadi ungu.
2.        Semakin tua warna ungu yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula tingkat kandungan protein pada larutan tersebut.
3.        Berdasarkan percobaan  yang dilakukan,kandungan protein dari semua putih telur yang diuji memiliki perubahan warna yang sama yaitu ungu bening, hal ini membuktikan bahwa kandungan dari telur itik tambak, telur  itik pantai, telur itik jawa, telur ayam kampung, telur ayam ras, telur penyu dan telur burung puyuh adalah sama tingginya.
5.        Berdasarkan percobaan yang dilakukan kandungan protein pada susu dari yang tinggi ke rendah adalah susu kental manis, susu bubuk, susu cair dan susu kedelai.

DAFTAR PUSTAKA
Iswari, Retno sri dan Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta
Noorhidayati, Hardiansyah, dan Riya Irianti. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia : Jakarta


 
LAMPIRAN
Soal :
1.        Warna apa yang terjadi ?
2.        Mengapa harus dihindarkan kelebihan CuSO4 ?
3.        Mengapa garam amonium mengganggu ?
4.        Sebutkan dua macam zat lain selain protein yang memberikan uji biuret positif ?
Jawaban :
1.          Pada percobaan ini, warna yang dihasilkan pada larutan putih telur semuanya sama yaitu ungu. Sedangkan larutan susu cair berwarna ungu muda pekat, susu kental manis dan susu bubuk berwarna ungu muda, serta susu kedelai berwarna ungu keabuan.
2.          CuSO4 yang berlebihan harus dihindarkan sebab mengandung Cu2+ yang dapat menggumpalkan larutan albumin, sehingga endapan yang terbentuk setelah di tetesi CuSO4 tersebut dapat berubah menjadi putih telur (keadaan semula) maka CuSO4 harus digunakan sesuai tujuannya.
3.          Garam amonium mengganggu karena protein yang terdiri dari beberapa unit atau yang disebut oligomir pada umumnya mengalami diasosiasi bila dilarutkan dalam larutan garam dan nantinya akan terjadi pengendapan oleh penambahan garam amonium itu sendiri yang menyebabkan terjadinya dehidrasi protein atau kehilangan air. Akibat proses dehidrasi ini molekul protein yang memiliki larutan paling kecil akan mudah mengendap.
4.          Zat lain yang menunjukkan uji biuret positif yaitu : lemak dan karbohidrat. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar