Senin, 08 Juni 2015

Laporan Biokimia - Uji Vitamin C



PRAKTIKUM  V
Topik                 : Uji Vitamin C
Tujuan               : Untuk mengetahui kandungan vitamin C pada berbagai sari buah
  dan minuman                                
Hari/Tanggal     : Jumat/ 22 Mei 2015
Tempat              : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM  Banjarmasin                            

I.                   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat  :
1.         Rak tabung reaksi
2.         Tabung reaksi
3.         Pipet tetes
    4.      Gelas kimia
    5.      Kertas saring
    6.      blender
B.     Bahan :
1.         Macam-macam ekstrak buah (jeruk kampung, tomat, belimbing, nanas madu, pepaya, dan pisang mahuli, sirsak, lombok besar hijau, lombok besar merah, lombok rawit merah)
2.         Larutan amilum iodida (larutan tepung/amilum +iodida)
3.         Larutan tablet vitamin C
4.         Minuman sari buah (pulpy orange)

II.                CARA KERJA
A.    Membuat larutan amilum iodida
1.      Mengambil kira-kira 3 sendok makan tepung, masukkan kedalam gelas kimia dan tambahkan air secukupnya. Memanaskan larutan tepung tersebut sampai homogen.
2.      Menyaring larutan tepung menggunakan kertas saring sampai diperoleh setengah gelas kimia 25 ml ekstrak larutan tepung.
3.      Memasukkan beberapa tetes larutan iodium ke dalam larutan tepung yang sudah disaring hingga larutan tepung berubah warna menjadi biru sampai kehitaman. Mengaduk larutan tersebut hingga homogen.
B.     Membuat ekstrak sari buah
1.      Memblender semua bahan (buah-buahan) yang tersedia dengan sedikit air.
2.      Menyaring masing-masing sari buah yang sudah di blender dengan menggunakan kertas saring dan memasukkan kedalam gelas kimia serta memberi label sesuai dengan nama buahnya.
C.     Uji Vitamin C
1.      Menyediakan tabung reaksi sesuai jumlah ekstrak sari buah dan bahan uji yang telah disediakan, mengisi masing-masing tabung reaksi dengan 5 tetes larutan amilum iodida dan memberi label masing-masing tabung sesuai dengan jenis sari buahnya.
2.      Dengan menggunakan pipet tetes, meneteskan larutan vitamin C tablet ke dalam tabung reaksi sampai warna amilum iodida hilang dan mencatat berapa tetes larutan vitamin C yang diperlukan untuk menetralkan larutan amilum iodide tersebut.
3.      Dengan cara yang sama, menguji ekstrak sari buah yang sudah di buat. Meneteskan ekstrak sari buah ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida dengan cara setetes demi setetes dan mencatat berapa tetes sari buah yang digunakan untuk menetralkan amilum iodida tersebut. Begitu juga untuk minuman sari buah. Melakukan hal yang sama seperti sari buah.
4.      Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

III.             TEORI DASAR
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan seperti jeruk merupakan sumber utama vitamin ini.
Vitamin C berhasil diisolasi pertamakali pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal dengan peranannya menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian yang lebih lanjut ternyata vitanin C juga terbukti berperan penting dalam meningkatkan kinerja otak. Dua peneliti dari Texas Woman’s University menemukan bahwa murid SMPT yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada jumlah vitamin C-nya yang rendah.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit,urat, tulang rawan, dan jaringan lainnya di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil percernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81% .
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat sariawan, baik di mulut maupun di perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, pendarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan yang lain, seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, mnum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin, senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu, stress, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengkonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.

IV.             HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
No
Bahan
Warna Bahan (sebelum)
Rasa Bahan
Jumlah tetes bahan yg diperlukan
Warna Bahan
1
Minuman Pulpy orange
Oranye
Asam
25 tetes
Oranye muda
2
Tablet vitamin C
Kuning
Asam
4  tetes
Kuning
3
Jeruk kampung
Jingga
Manis
30  tetes
Jingga muda
4
Tomat
Merah
Asam
30  tetes
Merah muda
5
Belimbing
Hijau muda
Sepet
49  tetes
Putih keruh
6
Nanas madu
Kuning
Sepet
20  tetes
Krim
7
Pepaya
Jingga tua
Manis
18  tetes
Jingga muda
8
Pisang
Abu-abu coklat
Manis asam
41  tetes
Abu-abu
9
Sirsak
Putih tulang
Manis asam
55  tetes
Putih keruh
10
Lombok besar hijau
Hijau muda
Pedas
14  tetes
Hijau muda keruh
11
Lombok besar merah
Merah
Pedas
5  tetes
Merah bata
12
Lombok rawit merah
Jingga tua
Pedas
10  tetes
Jingga muda
                     

V.                ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian kandungan vitamin C pada berbagai sumber vitamin C yang ada dalam kehidupan sehari-hari baik yang alamiah maupun buatan menggunakan larutan amilum iodida sehingga mendapatkan hasil sebagai berikut:
1.    Minuman sari buah Pulpy orange
Minuman sari buah Pulpy orange sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna oranye. Setelah itu larutan minuman sari buah pulpy orange diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida. Dibutuhkan 25 tetes larutan pulpy orange untuk menetralkan amilum iodida dan warnanya berubah menjadi oranye muda. Hal ini menunjukkan pulpy orange memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
2.    Larutan vitamin C tablet
Tablet vitamin C dilarutkan dengan air dengan perbandingan 1 : 10. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna kuning. Setelah itu larutan tablet vitamin C diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida. Dibutuhkan 4 tetes saja larutan tablet vitamin C untuk menetralkan amilum iodida dan warnanya tetap kuning. Hal ini menunjukkan tablet vitamin C memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi.
3.    Buah jeruk kampung
Buah jeruk kampung dikupas dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna jingga. Kemudian sari buah jeruk tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 30 tetes sari buah jeruk untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi jingga muda. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah jeruk mengandung vitamin C yang cukup tinggi.
4.    Buah Tomat
Buah tomat diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna merah. Kemudian sari buah tomat tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 30 tetes sari buah tomat untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi merah muda. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah tomat mengandung vitamin C yang setara dengan jeruk.
5.    Buah belimbing 
Buah belimbing diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna hijau muda. Kemudian sari buah belimbing tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 49 tetes sari buah belimbing untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi putih keruh. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah belimbing mengandung vitamin C dengan kadar yang sedikit.
6.    Buah nanas madu
Buah nanas diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna kuning. Kemudian sari buah nanas tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 20 tetes sari buah nanas untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi krim. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah nanas mengandung vitamin C dengan kadar yang lebih jauh lebih tinggi dari pada buah jeruk, tomat dan belimbing.
7.    Buah pepaya
Buah pepaya diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna jingga tua. Kemudian sari buah pepaya tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 18 tetes sari buah pepaya untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi jingga muda. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah pepaya mengandung vitamin C yang tinggi.
8.    Buah pisang
Buah pisang diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna abu-abu coklat. Kemudian sari buah pisang tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 41 tetes sari buah pisang untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi abu-abu. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah pisang mengandung vitamin C dengan kadar yang sedikit.
9.    Buah Sirsak
Buah sirsak diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna putih tulang. Kemudian sari buah sirsak tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 55 tetes sari buah sirsak untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi putih keruh. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah sirsak mengandung vitamin C dengan kadar yang sangat sedikit.
10.    Lombok besar hijau
Lombok besar hijau diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna hijau muda. Kemudian sari lombok besar hijau tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 14 tetes sari lombok besar hijau untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi hijau muda keruh. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari lombok besar hijau mengandung vitamin C yang tinggi.
11.    Lombok besar merah
Lombok besar merah diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna merah. Kemudian sari lombok besar merah tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 5 tetes sari lombok besar merah untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi merah bata. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari lombok besar merah mengandung vitamin C yang sangat tinggi.
12.    Lombok rawit merah
Lombok rawit merah diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna jingga tua. Kemudian sari lombok rawit merah tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 10 tetes sari lombok rawit merah untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi jingga muda. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari lombok rawit merah mengandung vitamin C yang tinggi.


VI.             KESIMPULAN
1.         Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
2.         Pengujian vitamin C dapat dilakukan dengan larutan uji amilum iodida
3.         Semakin sedikit jumlah tetesan minuman atau sari buah maka semakin tinggi kandungan vitamin C nya.
4.         Menurut pengamatan kandungan vitamin C yang tertinggi sampai yang terendah adalah tablet vitamin C, lombok besar merah, lombok rawit, lombok besar hijau, pepaya, nanas madu, minuman sari buah pulpy orange, jeruk, tomat, pisang, belimbing, dan sirsak.

DAFTAR PUSTAKA.
Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia konsep-konsep dasar. Kimia FMIPA ITB.
Bandung.
Iswari, Retno sri dan Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta
Noorhidayati, Hardiansyah, dan Riya Irianti. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia : Jakarta


LAMPIRAN

Bahan Diskusi :
1.    Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan larutan sari buah dan minuman. Urutkan dari paling sedikit hingga paling banyak.
2.    Buah manakah dari hasil percobaan yang paling banyak mengandung Vitamin C atau tidak mengandung Vitamin C sama sekali ? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan yang kalian lakukan ?
3.    Sebutkan sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan jelaskan fungsi Vitamin C bagi tubuh ?
4.    Sebutkan akibat kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi Vitamin C ?
5.    Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah kalian lakukan ?
Jawab :
1.        Urutan tetesan yang paling sedikit adalah tablet vitamin C, lombok besar merah, lombok rawit, lombok besar hijau, pepaya, nanas madu, minuman sari buah pulpy orange, jeruk, tomat, pisang, belimbing, dan sirsak.
2.        Buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah lombok besar merah dan yang sangat sedikit mengandung vitamin C adalah sirsak sebab jumlah tetesan sari buah sirsak yang diperlukan untuk menetralkan larutan amilum iodida paling banyak.
3.        Sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin C adalah makanan yang ada sayur dan buah seperti salad. Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut di dalam air. Di dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh khususnya DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin C setiap harinya berbeda-beda untuk tiap individu, secara umum para ahli memperkirakan 60 mg per hari sudah cukup namun dalam kondisi tertentu tubuh memerlukan lebih dari itu. Vitamin C yang kita konsumsi tidak 100% diserap oleh tubuh tapi hanya 50% saja yang diserap, selebihnya dibuang lewat urin. Vitamin C juga berfungsi membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh, membentuk kolagen, serat dan struktur protein. Kolagen diperlukan oleh tubuh untuk membentuk tulang dan gigi serta jaringan bekas luka. Vitamin C dapat mengurangi resiko kanker perut dan kanker esophagus (tenggorokan).
4.        Akibat kelebihan vitamin C karena rasanya yang enak dan dianggap bermanfaat bagi tubuh seringkali orang mengonsumsi vitamin C dalam dosis yang banyak/tinggi, hal ini tidak banyak bermanfaat bagi tubuh bahkan dapat menimbulkan beberapa hal yang merugikan. Dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan dalam tubuh dengan gejala mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur.
  Akibat kekurangan vitamin C Gejala awal dari kekurangan vitamin C adalah timbulnya pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah dibawah kulit, anemia, sering terkena infeksi, kulit menjadi kasar dan kesulitan dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C dalam jumlah besar berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot yang dapat menyebabkan kerusakan otot, rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi.
5.    Kesimpulan : Vitamin C adalah vitamin yang paling banyak dikenal dan digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis asam segar dan dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat terhindar dari beberapa penyakit seperti flu, panas dalam bahkan kanker. Fungsi Vitamin C salah satunya sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh khususnya DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas. Dari hasil percobaan di dapat kesimpulan bahwa bahan yang mengandung vitamin C yang paling tinggi adalah tablet vitamin C, yang kedua lombok besar merah, selanjutnya lombok rawit, lombok besar hijau, pepaya, nanas madu, minuman sari buah pulpy orange, jeruk, tomat, pisang, belimbing, dan yang terakhir sirsak.