Senin, 08 Juni 2015

Zoologi Invertebrata Praktikum VIII - Arthropoda



PRAKTIKUM VIII
Topik                        : Arthropoda
Tujuan                      :  Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok utama.Arthropoda
Hari / tanggal           : Kamis / 23 April 2015
Tempat                     : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

 

I.         ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1.    Loupe
2.    Cawan Petri
3.    Baki
4.    Eter (obat bius)
5.    Pinset
6.    Alat tulis

BAHAN :
1.    Udang galah (Cambarus viridis)
2.    Belangkas (Limulus sp.)
3.    Lipan (Sclopendra morsitans)
4.    Kaki seribu (Julus virgatus)
5.    Kecoa (Periplaneta americana)
6.    Laba-laba (Araneus diadematus)

II.      CARA KERJA
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Mematikan hewan yang tersedia yang masih hidup. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan lipan, kaki seribu, dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan alat sungkup
3.    Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang diamati dengan embelan yang tampak.
a.    Belangkas, lipan, kaki seribu, dan kecoa mengamatinya dari arah dorsal
b.    Udang mengamatinya dari arah lateral
4.    Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci identifikasi Arthropoda.

III.   TEORI DASAR
Arthropoda merupakan phylum terbesar dari animal Kingdom. Jumlah spesies dalam Arthropoda lebih banyak dari semua spesies dari phyla lain. Arthropoda merupakan hewan yang dominan dalam dunia ini. hewan-hewan yang termasuk dalam phylum ini antara lain : Udang, insecta, scorpio (kalajengking). Ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain: (1) mempunyai appendage yang beruas, (2) tubuhnya bilateral simetris terdiri dari sejumlah ruas-ruas, (3) tubuh dibungkus oleh zat chitine, sehingga merupakan oxoskeleton (rangka luar), (4) biasanya tuas-ruas terdapat pada bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan, (5) system syaraf tangga tali, (6) coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan di sebut haemocoel.
Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam kerajaan animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah arthropoda. Dengan demikian, phylum ini mencakup sekitar 80% dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa phylum ini merupakan kelompok hewan paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari adaptasi yang tinggi, artropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memungkinkan perkembangbiakan. Karena itu anggota phylum ini mudah dijumpai di darat, perairan tawar maupun laut. Selain  itu, artropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Phylum Arthropoda ini dibagi menjadi 3 sub filum yaitu mandibulata, onychopora dan chelicerata. Sub filum mandibulata terbagi lagi menjadi 6 kelas yaitu crustacea, insecta, chilipoda, diplopoda, pauropoda, dan symphyla.
Ciri-ciri umum dari kelas crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk.
Ciri dari kelas insecta yaitu mulutnya terdiri dari terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax, dan abdomen. Mempunyai sepasang antena dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki.
Ciri dari kelas chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas diplopoda yaitu habitatnyadi darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri-ciri umum dari pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupa binatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm.
Ciri-ciri umum dari kelas symphyla yaitu habitanya di tempat yang basah yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,6-6 mm.
Sub filum dari onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari. Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif.
Sub filum dari chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu merostomata, arachnida, pycnogonida, tardigrada dan pentastomida. Kelas merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernapas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memiliki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memiliki antena dan rahang sejati.
Kelas pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah, cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah.
Ciri dari kelas pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memiliki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.
























IV.   HASIL PENGAMATAN

1.    Udang galah (Cambarus viridis)

a)    Gambar pengamatan


 


























Keterangan :
1.      Carapace
2.      Sungut
3.      Mata
4.      Rostrum
5.      Kaki jalan

6.      Kaki renang
7.      Uropod
8.      Telson
9.      Ruas tubuh
10.  Capit




b)   Foto pengamatan


Text Box:
 
                                                                                                      Keterangan :
1.       Carapace
2.       Sungut
3.       Mata
4.       Rostrum
5.       Kaki jalan
6.       Kaki renang
7.       Uropod
8.       Telson
9.       Ruas tubuh
10.   Capit


c)    Menurut literatur



Text Box:
 
Keterangan :
1.    Carapace
2.    Sungut
3.    Mata
4.    Rostrum
5.    Kaki jalan
6.    Kaki renang
7.    Uropod
8.    Telson
9.    Ruas tubuh
10.   Capit


                Sumber : Anonim a.2015


2.    Belangkas (Limulus sp.)
a)    Gambar pengamatan


 



























              Keterangan :
1.               Carapace
2.               Telson
3.               Kaki
4.               Mata
5.               Abdomen
6.               Mulut




b)        Foto pengamatan


Text Box:
 
           
                                                                                        Keterangan :
1. Carapace
2. Telson
3. Kaki
4. Mata
5. Abdomen
6. MulutText Box:












c)        Menurut literatur



 
                                                                                           Keterangan :
1.       Carapace
2.       Telson
3.       Kaki
4.       Mata
5.       Abdomen
6.       Mulut




              Sumber : Anonim b.2015
3.         Lipan (Sclopendra morsitans)
a)        Gambar pengamatan


 
                                                                                                  Keterangan :
1.    Ruas tubuh
2.    Kaki jalan
3.    Antena
4.    Ekor
5.    Maxiliped







b)Text Box:   Foto pengamatan



                                                                                                  Keterangan :
1.    Ruas tubuh
2.    Kaki jalan
3.    Antena
4.    Ekor
5.    Maxiliped











c)    Text Box:  Menurut literatur


                                                                                                  Keterangan :
1.    Ruas tubuh
2.    Kaki jalan
3.    Antena
4.    Ekor
5.    Maxiliped







                 Sumber : Anonim c.2015
                                                                                                   
4.    Kaki seribu (Julus virgatus)
a)    Gambar pengamatan


 
                                                    Keterangan :
1.            Antena
2.            Ruas tubuh
3.            Mulut
4.            Mata
5.            Anus











b)  Foto pengamatan


Text Box:
 
                
                                                 Keterangan :
1. Antena
2. Ruas tubuh
3. Mulut
4. Mata
5. Anus









c)    Text Box:  Menurut literatur


                                                 Keterangan :
1. Antena
2. Ruas tubuh
3. Mulut
4. Mata
5. Anus










Sumber : Anonim d.2015


5.      Kecoa (Periplaneta americana)
a)         Gambar pengamatan


 
                                                    Keterangan :
1.            Antena
2.            Kepala
3.            Mata
4.            Abdomen
5.            Kaki
6.            Sayap
7.            Anal cercus








b)  Foto pengamatan


Text Box:
 
                
  Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Mata
4. Abdomen
5. Kaki
6. Sayap
7. Anal cercus






c)    Text Box:  Menurut literatur


Keterangan :
1.      Antena
2.      Kepala
3.      Mata
4.      Abdomen
5.      Kaki
6.      Sayap
7.      Anal cercus
Abdomen
6.                     




Sumber : Anonim e.2015

6.    Laba-laba (Araneus diadematus)
a)         Gambar pengamatan


 
                                                  Keterangan :
1.    Kepala
2.    Mata
3.    Abdomen
4.    Kaki
5.    Pedipalpus









b)  Foto pengamatan


Text Box:
 
                
                                                                                                 Keterangan
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Abdomen
4.      Kaki
5.      Pedipalpus









c)    Text Box:  Menurut literatur


                                                                                                 Keterangan
1.      Kepala
2.      Mata
3.      Abdomen
4.      Kaki
5.      Pedipalpus










Sumber : Anonim f.2015


V.      ANALISIS DATA
1.    Udang Galah (Cambarus viridis)
Klasifikasi
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Sub phylum     :  Mandibulata
Classis             :  Crustacea
Subclassis        :  Malacostraca
Ordo                :  Decapoda
Familia :  Cambarusdae
Genus              :  Cambarus
Species            :  Cambarus viridis
(Sumber : Hegner & Engemann, 1968)  
Berdasarkan hasil pengamatan, udang galah (Cambarus viridis) tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen yang ditutupi oleh karapak (tameng keras) dan mempunyai duri di ujung depan yang disebut rostrum. Pada kepala terdapat : mulut, mata, antena, antenulla (embelan yang terletak dekat antena biasanya pendek berfungsi sebagai alat perasa), mandibula dan maxilla. Mulutnya di kelilingi oleh beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut.
 Tubuh sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam mineral.  Pada thorax terdapat 5 pasang kaki jalan, sedangkan di bagian perut terdapat 5 pasang swimmeret atau kaki renang (embelan yang berfungsi untuk sirkulasi air, pada betina berfungsi juga untuk tempat melekatnya telur dan membawa anaknya). Pada segmen terakhir terdapat sepasang embelan yang bentuknya pipih dan lebar disebut uropod, dan bagian yang tajam  disebut telson.
Pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral. Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior. Ada 2 buah mata majemuk yang tersusun dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul. Kelamin terpisah (diesius).
Sistem pencernaan makanan terdiri atas mulut, esofagus, lambung, intestin dan kelenjar hati. Sistem peredaran darah udang merupakan sistem peredaran darah terbuka. Darahnya tidak berwarna tetapi mengandung hemosianin. Peredaran darah terutama dilakukan oleh : jantung, 7 buah arteri dan sejumlah ruangan berdinding tipis yang disebut sinus.
2.    Belangkas (Limulus sp.)
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Classis             : Arachnida
Ordo                : Xiphosura
Familia             : Limulusidae
Genus              : Limulus
Species            : Limulus sp
(Sumber : Verma, 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, belangkas (Limulus sp) memiliki 6 pasang kaki sebagai alat gerak yang digunakan untuk berjalan ataupun berenang. Sekilas, tubuhnya berbentuk seperti ikan pari dengan kulit yang kaku & keras. Bentuk dari tubuh bagian depannya juga dianggap mirip dengan bentuk tapal kuda. Tubuh dari belangkas seluruhnya diselubungi oleh cangkang yang keras & berwarna kecoklatan. Ditinjau dari segi anatomis, tubuh dari belangkas terbagi menjadi 3 bagian utama yang masing-masingnya dipisahkan oleh sambungan tipis atau segmen : kepala (prosoma), perut (opisthosoma), & ekor (telson). Di bagian kepala belangkas terdapat 9 mata yang letaknya terpecar-pencar : 1 di masing-masing sisi kepala, 5 di bagian depan, & 2 di bagian bawah kepala. Bagian ekor dari belangkas bersifat kaku & mengerucut di bagian ujungnya, namun bagian pangkalnya bisa digerakkan & sanggup memberi dorongan kepada belangkas untuk bergerak lebih cepat. Kemampuan dari ekor belangkas tersebut lantas memunculkan teori yang menyatakan bahwa bila ekor dari belangkas rusak atau hilang, maka belangkas yang bersangkutan akan lebih mudah ditangkap oleh pemangsanya.
Jika tubuh belangkas dibalik, akan terlihat kaki-kaki dari belangkas yang bentuknya mirip kaki kepiting atau laba-laba. Total, belangkas memiliki 6 pasang kaki yang memiliki fungsinya masing-masing. Pasangan kaki pertama berguna untuk memegang makanan & memasukannya ke mulut. Pasangan kaki kedua digunakan untuk berjalan di dasar laut, sementara 4 pasang sisanya digunakan untuk memberikan daya dorong tambahan saat belangkas bergerak. Walaupun belangkas bisa berenang & melayang di air dengan memakai ekor & kaki-kakinya, belangkas lebih banyak bergerak dengan cara berjalan & merayap di dasar laut.
Belangkas adalah hewan nokturnal yang berarti mereka aktif beraktivitas pada malam hari, khususnya pada saat bulan purnama. Selama beraktivitas, belangkas aktif mencari makanannya yang mencakup hewan-hewan dasar laut seperti cacing laut, kerang, Crustacea, & bahkan ikan kecil. Untuk menemukan makanannya, belangkas mengandalkan rambut-rambut kecil di sekitar mulutnya untuk mencium bau dari calon mangsanya. Karena makanan dari belangkas memiliki perilaku untuk mengubur diri atau bersembunyi di dalam pasir, belangkas kerap mengais-ngais dasar laut untuk mendapatkan calon makanannya tersebut.
Saat musim kawin tiba, sejumlah besar belangkas akan bermigrasi ke pantai berpasir & perairan dangkal. Pejantan yang tiba lebih dulu di pantai selanjutnya akan berpatroli & kemudian mencegat betina yang kebetulan melintas di dekatnya. Tidak jarang seekor betina bisa dicegat & melakukan perkawinan dengan belasan pejantan sekaligus. Saat melakukan perkawinan, betina akan menggali lubang pada dasar pantai & memasukkan telur-telurnya ke dalam lubang tersebut, lalu pejantan mengeluarkan spermanya untuk membuahi telur-telur yang dikeluarkan oleh betina. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh betina bisa mencapai 120.000 butir, namun hanya sedikit yang bisa bertahan hidup hingga dewasa.
Telur-telur belangkas akan menetas setelah 2 - 5 minggu di mana semakin hangat suhunya, semakin cepat pula telur-telurnya menetas. Larva belangkas yang baru menetas bisa tetap berada di dalam pasir selama beberapa minggu berikutnya. Saat pasang naik tiba, larva akan memasuki fase planktonik di mana larva yang terseret oleh arus pasang selanjutnya hidup melayang-layang di laut & mengandalkan cadangan kuning telur sebagai makanannya. Sekitar seminggu kemudian, larva jatuh ke dasar laut & memasuki fase pertumbuhan berikutnya : fase juvenil.
Belangkas fase juvenil memiliki bentuk & perilaku yang sangat mirip dengan belangkas dewasa. Selama fase juvenil, belangkas berkali-kali melakukan pergantian kulit seiring dengan pertumbuhannya. Setiap kali berganti kulit, ukuran tubuh dari belangkas bertambah 25 - 30 %. Belangkas termasuk hewan yang lambat bertumbuh & baru mencapai kematangan seksual pada usia 9 tahun. Usia maksimal dari belangkas adalah 40 tahun, namun rata-rata belangkas hanya hidup hingga usia 12 tahun. Panjang maksimal dari belangkas - termasuk ekornya - adalah 60 cm di mana betina berukuran sedikit lebih besar ketimbang pejantan.
3.    Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Sub phylum     :  Mandibulata
Classis             :  Chilopoda
Ordo                :  Chilopodea
Familia             :  Scolopendridae
Genus              :  Scolopendra
Species            :  Scolopendra morsitans
(Sumber : Hegner & Engemann, 1968)   
Berdasarkan hasil pengamatan, lipan (Scolopendra morsitans) memiliki 20 pasang kaki sebagai alat gerak untuk merayap atau berjalan. Badan lipan terbagi menjadi banyak ruas (segmen) yang sama. Pada setiap segmen terdapat satu pasang kaki. Lipan mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan memipih dorsoventral. Pada kepala terlihat adanya antena yang berfungsi sebagai petunjuk arah jalan atau juga sebagai penanda ransangan yang ada di depannya. Selain antena pada bagian kepala juga terdapat mandibula dan dua pasang maksila. Pada segmen pertama batang tubuh terdapat sepasang cakar racun yang berfungsi sebagai proteksi terhadap serangan musuh.
Alat eksresinya berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang betina.
4.    Kaki seribu (Julus virgatus)
Klasifikasi       :
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Sub phylum     :  Uniramia
Classis             :  Chordota
Sub class          :  Myiapoda
Ordo                :  Diplopoda
Family             :  Julidae
Genus              :  Julus
Species            :  Julus virgatus
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan hasil pengamatan, kaki seribu (Julus virgatus) memiliki banyak kaki yang tidak terhitung jumlahnya (tak hingga). Hewan kaki seribu termasuk kelas Diplopoda. Diplopoda merupakan hewan terrestrial yang bergerak lambat. Biasa disebut dengan nama cacing kawat. Bertempat tinggal di darat terutama di tempat-tempat yang lembab, gelap, dibawah batu, dedaunan atau di dalam kayu yang lapuk dan hidup sebagai binatang pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora).
Kaki seribu memiliki bentuk tubuh yang terdiri atas kepala dan badan, bentuknya silindris dan beruas-ruas, di setiap ruasnya terdapat satu sampai dua pasang kaki, tidak memiliki kaki pada pasang segmen ketiga, panjang tubuh 12 mm. Walaupun demikian jumlah total kakinya tidak mencapai seribu seperti namanya. Warna tubuhnya merah hati. Bagian kepalanya terdiri atas lima segmen, thorax terdiri atas empat segmen dan bagian perut dengan 20-100 segmen. Mulut hewan ini mempunyai sepasang mandibula dan sepasang maksila. pada kepalanya terdapat sepasang antena yang pendek yang berfungsi sebagai indera penciuman dan dua kelompok mata tunggal yang terdiri dari sekumpulan oselli pada kepalanya. Di bagian bawah dari ruas yang paling belakang terdapat anus yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari metabolisme. Tidak mempunyai cakar beracun.

5.    Kecoa ( Periplaneta americana )
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Subphylum      : Invertebrata
Class                : Insecta          
Ordo                : Orthopthera
Family             : Orthoptheradeae
Genus              : periplaneta
Spesies             : Periplaneta Americana
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan hasil pengamatan, kecoa (Periplaneta Americana) memiliki 3 pasang kaki untuk berjalan dan sepasang sayap untuk terbang. Kecoa adalah serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak berambut dan tidak bersisik, berwarna coklat sampai coklat tua.
Daur Hidup
Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap, hanya melalui tiga stadia (tingkatan), yaitu stadium telur, stadium nimfa dan stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya. Nimfa biasanya menyerupai yang dewasa, kecuali ukurannya, sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam taraf perkembangan.
Telur kecoa berada dalam kelompok yang diliputi oleh selaput keras yang menutupinya kelompok telur kecoa tersebut dikenal sebagai kapsul telur atau “Ootheca”. Kapsul telur dihasilkan oleh kecoa betina dan diletakkan pada tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan pemukaan sekatan kayu hingga menetas dalam waktu tertentu yang dikenal sebagai masa inkubasi kapsul telur, tetapi pada spesies kecoa lainnya kapsul telur tetap menempel pada ujung abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa inkubasinya tiap kapsul telur berbeda menurut spesiesnya.
Dari kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur berwarna putih seperti buturan beras, kemudian berangsur-angsur berubah menjadi berwarna coklat, Nimfa tersebut berkembang melalui sederetan instar dengan beberapa kali berganti kutikula sehingga mencapai stadium dewasa. Periplanetta americana Linnaeus dewasa dapat dikenal dengan adanya perubahan dari tidak bersayap pada stadium nimfa menjadi bersayap pada stadium dewasanya pada P.Americana yang dewasa terdapat dua pasang sayap baik pada yang jantan maupun betinanya.
Masa inkubasi kapsul telur P.americana rata-rata 32 hari, perkembangan nimfa inkubasi antar 5 sampai 6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan satu minggu kemudian menghasilkan kapsul telur yang pertama sehingga daur hidup P americana memerlukan waktu rata-rata 7 bulan.
Kebiasaan Hidup
Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropika yang kemudian menyebar ke daerah sub tropika atau sampai kedaerah dingin. Pada umumnya tinggal didalam rumah-rumah makan segala macam bahan, mengotori makanan manusia, berbau tidak sedap. Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“ cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak lengkap, Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah bersangkutan kurang baik.
Hubungan kecoa dengan berbagai penyakit belum jelas, tetapi menimbulkan gangguan yang cukup serius, karena dapat merusak pakaian, buku-buku dan mencemari makanan. Kemungkinan dapat menularkan penyakit secara mekanik karena pernah ditemukan telur cacing, protozoa, virus dan jamur yang patogen pada tubuh kecoa.
6.    Laba-laba (Araneus diadematus)
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Class                : Arachnida
Ordo                : Araneae
Family             : Araneidae
Genus              : Araneus
Spesies             : Araneus diadematus
Sumber : Animal Diversity Web
Berdasarkan hasil pengamatan, Laba-laba memiliki dua segmen tubuh. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.





VI.          KESIMPULAN
1.             Ciri-ciri umum dari Arthropoda adalah: mempunyai appendage yang beruas, tubuh bilateral simetris, tubuh di bungkus oleh zat chitine, biasanya ruas terdapat pada bagian tubuh yang tidak berchitine, sistem syaraf tangga tali, dan memiliki haemocoel.
2.             Klasifikasi Arthropoda terbagi menjadi 8 Klas sebagai berikut : (1) Crustacea, (2) Onychophora, (3) Chilopoda, (4) Diplopoda, (5) Insecta (Hexapoda), (6) Arachnoidea, (7) Pauropoda, dan (8) Symphyla.
3.             Cambarus viridis termasuk dalam kelas Crustacea yang tubuhnya terdiri dari bagian chepalothorax dan abdomen yang memiliki lima pasang kaki perenang, empat pasang kaki jalan dan sepasang penjepit.
4.             Limulus sp. merupakan anggota dari kelas arachnida yang memiliki enam pasang kaki dan memiliki dua pasang mata dan ekor panjang yang disebut telson pada bagian dorsal.
5.             Scolopendra morsitans termasuk dalam kelas Chilopoda yang memiliki 20 pasang kaki sebagai alat gerak untuk merayap atau berjalan. Badan lipan terbagi menjadi banyak ruas yang sama yang setiap ruasnya terdapat satu pasang kaki.
6.             Julus virgatus merupakan anggota dari kelas diplopoda yang biasanya dikenal dengan kaki seribu karena memiliki banyak kaki yang berpasangan pada tiap ruas kecuali pada posterior dan anterior.
7.             Periplaneta americana merupakan anggota dari kelas insecta dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki.
8.             Araneus diadematus memiliki dua segmen tubuh. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim d.2015 http://www.mwrop.org/W_Needham/Pictures/Millipede_040125.jpg (diakses tanggal 27 April 2015)
Anonim e.2015 https://ariyantilisa24.files.wordpress.com/2014/06/a456d-kecoak.jpg (diakses tanggal 27 April 2015)
Anonim f.2015 http://www.anneahira.com/images/laba-laba-serangga-predator.jpg (diakses tanggal 27 April 2015)
Halang, Bunda, Dharmono, Mahrudin, M.Arsyad, dan Amalia Rezeki.2015.  Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM.
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.
Rusyana, Adun.2013.Zoologi Invertebrata.Bandung:Alfabeta
Verma,P.S. 2002. A Manual Of Practical Zoology Invertebrates. S. Chand & Company LTD : New Delhi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar