Senin, 08 Juni 2015

Laporan Biokimia - Uji Penyabunan (untuk asam-asam lemak)



PRAKTIKUM  IV
Topik                 :  Uji Penyabunan (untuk asam-asam lemak)
      Tujuan             :  Untuk mengetahui proses penyabunan dari bahan lemak                                   
Hari/ Tanggal    :  Jumat/ 22 Mei 2015
Tempat             :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM  Banjarmasin                            

I.                   ALAT DAN BAHAN
Alat  :

1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Gelas ukur 10 ml
4.      Pipet tetes
5.      Kompor
6.      Panci
Bahan :
1.      KOH alkoholis 10 %
2.      Berbagai Minyak / lemak
3.      Air

II.                CARA KERJA
1.      Menambahkan 10 ml KOH alkoholis 10 % ke dalam minyak yang hendak diuji, mengocok dan memanaskan di atas pengangas air mendidih hingga satu tetes daripada larutan ini larut sempurna di dalam air.
2.      Menambahkan 10 ml air dan memanaskan lagi di atas pengangas air didih sampai semua alkohol menguap. Melakukan uji sabun.

III.             TEORI DASAR
Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya berdasarkan atas kelarutannya di dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh: fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton.
Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan. Berhubung sabun tidak larut di dalam eter, maka dilakukan pemisahan.

IV.             HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
a)      Margarin Blueband
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)


2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)


3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)


4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)












b)      Margarin kiloan
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning
Tidak homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Oranye
Ada endapan dan tidak homogen
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Kuning
Ada endapan dan tidak homogen
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning
Tidak ada endapan, homogen










c)      Margarin Forvita
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning bening
Homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Kuning bening
Homogen (tidak ada endapan)
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Kuning lebih bening
Homogen (tidak ada endapan)
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning bening
Homogen











 
d)      Margarin Simas
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning keruh
Tidak homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Jingga
Tidak homogen
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Kuning
Tidak homogen (ada endapan)
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning
Tidak homogen (tidak ada endapan)












e)      Margarin Filma
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning keruh
Tidak homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Jingga
Tidak homogen
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Jingga
Tidak homogen
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning cerah
Tidak homogen (berbuih)
                   
f)        Minyak goreng  Falma
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)


2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)


3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)


4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)













 
g)      Minyak goreng  Bimoli
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning bening
Homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Kuning bening
Homogen
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Putih susu (mengendap)
Tidak homogen
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning bening
Tidak homogen












h)      Minyak goreng  Sunco
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning bening
Homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Kuning bening
Homogen (tidak ada endapan)
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Kuning lebih bening
Homogen (tidak ada endapan)
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning bening
Homogen


i)        Minyak goreng  Sania
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning
Tidak homogen
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Kuning
Tidak homogen
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Putih keruh
Ada endapan, tidak homogen
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Putih agak keruh
Ada busa sedikit homogen












j)        Minyak goreng  Curah
No.
Bahan
Warna
Warna
1
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum dipanaskan)
Kuning
Ada endapan putih
2.
Minyak + KOH alkoholis (Setelah dipanaskan)
Putih keruh
Ada endapan (membeku)
3.
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum dipanaskan)
Kuning
ada endapan
4.
Minyak + KOH alkoholis + air (Setelah dipanaskan)
Kuning
ada endapan (banyak gelembung)


V.                   V. ANALISIS DATA
Pada percobaan uji penyabunan, langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 10 ml minyak ke dalam gelas kimia. Lalu minyak tersebut ditambahkan dengan berisi 10 ml KOH. Setelah dicampurkan larutan berwarna kuning bening dan homogen. Setelah dipanaskan dengan menggunakan panci dan kompor kurang  lebih selama 15 menit, larutan nya masih berwarna kuning bening, homogen dan tidak ada endapan yang timbul. Setelah itu larutan tadi ditambahkan aquades sebanyak 10 ml dan hasilnya larutan berwarna semakin kuning bening.Setelah didinginkan dan dilakukan percobaan dengan menyentuh larutannya lalu dirasakan larutan terasa licin teksturnya dan larutan berwarna bening ada sedikit gelembung, ini membuktikan adanya proses saponifikasi yaitu proses timbulnya buih/gelembung pada larutan sabun sehingga terasa licin.
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa minyak merupakan salah satu bentuk trigliserid yang terdiri atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliseral, dimana salah satu sifat lemak adalah dapat terhidrolisis menjadi unsur-unsur penyusunnya dan hasil hidrolisisnya sendiri adalah sabun (asam lemak) dan gliserol sehingga pada minyak itu ketika ditambahkan KOH 10% terjadi penyabunan, dimana etil alkohol berfungsi sebagai pelarut organik yang dapat berikatan dengan gugus OH membentuksabun dan gliserol. Pada lemak mempunyai gugus R yang bersifat non polar akan berikatan dengan gugus hidrofil dari alkohol sedangkan gugus –C-Na yang bersifat polar akan berikatan dengan gugus hidrofil alkohol. Jadi penambahan KOH alkoholis 10 % dalam reaksi saponifikasi (penyabunan) berfungsi untuk mengikat dua gugus yang terdapat pada sabun atau pada asam-asam lemak sehingga akan terbentuk sabun. Pengertian proses saponifikasi itu sendiri adalah uji penyabunan dan dihasilkannya busa atau gelembung pada larutan uji atau larutan sabun.

VI.             KESIMPULAN
1.    Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya di dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain.
2.    Minyak merupakan salah satu bentuk trigliserid yang terdiri atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliseral, dimana salah satu sifat lemak adalah dapat terhidrolisis menjadi unsur-unsur penyusunnya dan hasil hidrolisisnya sendiri adalah sabun (asam lemak).
3.    Komponen-komponen campuran lipid dapat diproksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik.
4.    Penyabunan adalah peristiwa penguraian hidrolisis suatu ester menjadi asam karboksilat dan gliserol (akanol)
5.    Penambahan aquades menghasilkan busa, larutan menjadi cair dan berwarna kuning  bening. Dihasilkannya busa atau gelembung pada larutan ini disebut dengan saponifikasi (uji busa).

DAFTAR PUSTAKA
Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia konsep-konsep dasar. Kimia FMIPA ITB.
Bandung.

Iswari, Retno sri dan Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta
Noorhidayati, Hardiansyah, dan Riya Irianti. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia : Jakarta


LAMPIRAN
Pertanyaan
1.      Senyawa-senyawa apa lagi selain sabun yang membentuk busa?
2.      Buatkan persamaan reaksi penyabunan!
Jawab :
1.      Senyawa-senyawa selain sabun yang mampu membentuk busa adalah lipid, gelatin, protein dan karbohidrat.
2.      Reaksi penyabunan
Lemak + Busa                           sabun + gliserol
             O

CH2-O-C                                               CH2-OH

               O                                                                    O


 
CH2-O-C + 3 NaOH                     CH2-OH + 3R-C-ONa
   
           R

O

CH2-O-C + 3 NaOH                             CH2-OH
Lemak                                       Gliserol sabun



Tidak ada komentar:

Posting Komentar