PRAKTIKUM
IV
Topik : Uji Penyabunan (untuk asam-asam lemak)
Tujuan :
Untuk mengetahui proses penyabunan dari bahan lemak
Hari/
Tanggal : Jumat/ 22 Mei 2015
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur 10 ml
4. Pipet tetes
5. Kompor
6. Panci
Bahan :
1. KOH alkoholis 10 %
2. Berbagai Minyak / lemak
3. Air
II.
CARA KERJA
1. Menambahkan 10 ml KOH alkoholis 10 %
ke dalam minyak yang hendak diuji, mengocok dan memanaskan di atas pengangas
air mendidih hingga satu tetes daripada larutan ini larut sempurna di dalam
air.
2. Menambahkan 10 ml air dan memanaskan
lagi di atas pengangas air didih sampai semua alkohol menguap. Melakukan uji
sabun.
III.
TEORI DASAR
Lipid
merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya berdasarkan atas
kelarutannya di dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen campuran
lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh: fosfolipid
dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di
dalam aseton.
Suatu
reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.
Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari
komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan.
Berhubung sabun tidak larut di dalam eter, maka dilakukan pemisahan.
IV.
HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
a)
Margarin Blueband
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
|
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
|
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
|
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
|
|
b)
Margarin kiloan
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning
|
Tidak homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Oranye
|
Ada endapan dan tidak homogen
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Kuning
|
Ada endapan dan tidak homogen
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning
|
Tidak ada endapan, homogen
|
c)
Margarin Forvita
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen (tidak ada endapan)
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Kuning lebih bening
|
Homogen (tidak ada endapan)
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen
|
d)
Margarin Simas
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning keruh
|
Tidak homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Jingga
|
Tidak homogen
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning
|
Tidak homogen (ada endapan)
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning
|
Tidak homogen (tidak ada endapan)
|
e)
Margarin Filma
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning keruh
|
Tidak homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Jingga
|
Tidak homogen
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Jingga
|
Tidak homogen
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning cerah
|
Tidak homogen (berbuih)
|
f)
Minyak goreng
Falma
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
|
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
|
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
|
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
|
|
g)
Minyak goreng
Bimoli
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Putih susu (mengendap)
|
Tidak homogen
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Tidak homogen
|
h)
Minyak goreng
Sunco
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen (tidak ada endapan)
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Kuning lebih bening
|
Homogen (tidak ada endapan)
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning bening
|
Homogen
|
i)
Minyak goreng
Sania
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning
|
Tidak homogen
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Kuning
|
Tidak homogen
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Putih keruh
|
Ada endapan, tidak homogen
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Putih agak keruh
|
Ada busa sedikit homogen
|
j)
Minyak goreng
Curah
No.
|
Bahan
|
Warna
|
Warna
|
1
|
Minyak + KOH alkoholis (Sebelum
dipanaskan)
|
Kuning
|
Ada endapan putih
|
2.
|
Minyak + KOH alkoholis (Setelah
dipanaskan)
|
Putih keruh
|
Ada endapan (membeku)
|
3.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Sebelum dipanaskan)
|
Kuning
|
ada endapan
|
4.
|
Minyak + KOH alkoholis + air
(Setelah dipanaskan)
|
Kuning
|
ada endapan (banyak gelembung)
|
V.
V. ANALISIS DATA
Pada percobaan uji penyabunan, langkah pertama
yang dilakukan adalah memasukkan 10 ml minyak ke dalam gelas kimia. Lalu minyak tersebut
ditambahkan dengan berisi 10 ml KOH. Setelah
dicampurkan larutan berwarna kuning bening dan homogen. Setelah dipanaskan dengan menggunakan panci dan kompor kurang lebih selama 15 menit, larutan nya masih berwarna kuning bening, homogen dan tidak ada endapan yang timbul. Setelah itu larutan tadi ditambahkan aquades sebanyak 10 ml dan
hasilnya larutan berwarna semakin
kuning bening.Setelah didinginkan dan dilakukan
percobaan dengan menyentuh larutannya lalu dirasakan larutan terasa licin
teksturnya dan larutan berwarna bening ada sedikit gelembung, ini membuktikan
adanya proses saponifikasi yaitu proses timbulnya buih/gelembung pada larutan
sabun sehingga terasa licin.
Dari hasil pengamatan dapat
disimpulkan bahwa minyak merupakan salah satu bentuk trigliserid yang terdiri
atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliseral, dimana salah satu sifat
lemak adalah dapat terhidrolisis menjadi unsur-unsur penyusunnya dan hasil
hidrolisisnya sendiri adalah sabun (asam lemak) dan gliserol sehingga pada
minyak itu ketika ditambahkan KOH 10% terjadi penyabunan, dimana etil alkohol
berfungsi sebagai pelarut organik yang dapat berikatan dengan gugus OH
membentuksabun dan gliserol. Pada lemak mempunyai gugus R yang bersifat non
polar akan berikatan dengan gugus hidrofil dari alkohol sedangkan gugus –C-Na
yang bersifat polar akan berikatan dengan gugus hidrofil alkohol. Jadi
penambahan KOH alkoholis 10 % dalam reaksi saponifikasi (penyabunan) berfungsi
untuk mengikat dua gugus yang terdapat pada sabun atau pada asam-asam lemak
sehingga akan terbentuk sabun. Pengertian proses saponifikasi itu sendiri
adalah uji penyabunan dan dihasilkannya busa atau gelembung pada larutan uji
atau larutan sabun.
VI.
KESIMPULAN
1.
Lipid merupakan komponen
jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya di
dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain.
2.
Minyak merupakan salah satu
bentuk trigliserid yang terdiri atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul
gliseral, dimana salah satu sifat lemak adalah dapat terhidrolisis menjadi unsur-unsur
penyusunnya dan hasil hidrolisisnya sendiri adalah sabun (asam lemak).
3.
Komponen-komponen campuran
lipid dapat diproksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik.
4.
Penyabunan adalah peristiwa
penguraian hidrolisis suatu ester menjadi asam karboksilat dan gliserol
(akanol)
5.
Penambahan aquades menghasilkan
busa, larutan menjadi cair dan berwarna kuning bening. Dihasilkannya busa atau gelembung pada larutan ini disebut dengan
saponifikasi (uji busa).
DAFTAR PUSTAKA
Arbianto, Purwo. 1993.
Biokimia konsep-konsep dasar. Kimia
FMIPA ITB.
Bandung.
Iswari, Retno sri dan Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta
Noorhidayati, Hardiansyah, dan Riya Irianti. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin
Poedjiadi,
Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas
Indonesia : Jakarta
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Senyawa-senyawa apa lagi selain sabun yang membentuk busa?
2.
Buatkan persamaan reaksi
penyabunan!
Jawab :
1.
Senyawa-senyawa selain sabun
yang mampu membentuk busa adalah lipid, gelatin, protein dan karbohidrat.
2.
Reaksi
penyabunan
Lemak + Busa sabun
+ gliserol
O
CH2-O-C CH2-OH
O O
CH2-O-C + 3 NaOH CH2-OH + 3R-C-ONa
R
O
CH2-O-C
+ 3 NaOH CH2-OH
Lemak Gliserol
sabun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar