PRAKTIKUM IV
Topik : Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang
Tujuan : Untuk
mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan
modifikasinya.
Hari/ Tanggal :
Sabtu/ 28 Maret 2015
Tempat : Laboratorium
Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin.
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Baki/ nampan
2. Pisau/ cutter
3. Alat tulis
Bahan :
1. Rumput Teki (Cyperus
rotundus)
2.
Mendong (Fimbrystilis sp.)
3. Pisang (Musa
paradisiaca L.)
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
5. Sirih (Piper betle L.)
6. Bambu (Bambusa sp.)
7. Kaktus (Opuntia
vulgaris)
8. Pepaya (Carica papaya L.)
9. Jambu biji (Psidium guajava L.)
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
12. Bogenvil (Bougenvillea spectabilis)
II. CARA KERJA
A.
Mengamati dan
menentukan :
1.
Habitus keseluruhan : herba, herba berkayu, perdu,
rumput-rumputan, teki - tekian.
2.
Tipe batang:
herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3.
Bentuk batang
: bulat, persegi, pipih.
4.
Permukaan
batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, dll.
5.
Arah tumbuh
batang: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat,
condong, mengangguk.
6.
Tipe
percabangan: monopodial, simpodial, dikotom.
7.
Arah tumbuh
cabang.
B.
Menggambar
hasil pengamatan.
III.
TEORI DASAR
Batang
merupakan bagian tumbuhan yang sangat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
Sifat- sifat
batang antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Berbentuk panjang bulat silinder atau dapat pula
berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf.
b.
Terdiri atas
ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku
terdapat daun.
c.
Tumbuhan ke
atas menuju cahaya (bersifat fototrop atau heliotrop)
d.
Bertambah
panjang diujung.
e.
Mengadakan
percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, keculai cabang atau
ranting yang kecil.
f.
Tidak
berwarna hijau, kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi
batang bagi tumbuhan, yaitu untuk:
a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di
atas tanah.
b.
Memperluas asimilasi dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang, sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian
tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c.
Jalan
pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan
hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d.
Tempat
penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Berdasarkan tampak tidaknya batang pada suatu tanaman, maka tumbuhan
dapat dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis) dan
tumbuhan yang berbatang jelas. Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapat
dibedakan atas:
1.
Batang basah
(herbaceus)
2.
Batang
berkayu (lignosus)
3.
Batang rumput
(calmus)
4.
Batang
mendong (calamus)
Macam-
macam bentuk batang:
1.
Bulat (teres)
2.
Bersegi
(angularis): bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
3.
Pipih :
filokladia (phyllocladium) dan kladodia (cladodium)
Di lihat dari
permukaan batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam,
seperti:
a.
Licin (leavis)
b.
Berusuk
(costatus)
c.
Beralur
(sulcatus)
d.
Bersayap
(alatus)
e.
Berambut
(pilosus)
f.
Berduri
(spinosus)
g.
Memperlihatkan
bekas-bekas daun
h.
Memperlihatkan
bekas-bekas daun penumpu
i.
Memperlihatkan
banyak lentisel
j.
Keadaan-
keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
Arah tumbuh batang pada tumbuhan
dibedakan atas 8 macam, yaitu:
a.
Tegak lurus
(erectus)
b.
Menggantung
(dependens, pendulus)
c.
Berbaring
(humifusus)
d.
Menjalar atau
merayap(repens)
e.
Serong ke
atas atau condong (ascendens)
f.
Mengangguk
(nutans)
g.
Memanjat
(scandens)
h.
Membelit
(volubilis): membelit kekiri (sinistorsum volubilis) dan membelit ke kana
(dextrosum volubilis)
Percabangan pada batang umumnya
dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu:
1.
Percabangan
monopidial
2.
Percabangan
simpodial
3.
Percabangan
dikotom atau menggarpu.
Cabang-cabang pada
suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu dengan batang pokoknya.
Dilihat dari besar kecilnya sudut ini, maka arah tumbuh cabang pada suatu
tanaman berlainan. Umunya orang membedakan arah tumbuh cabang adalah sebagai
berikut:
1.
Tegak
(fastigiatus)
2.
Condong ke
atas (patens)
3.
Mendatar
(horizontalis)
4.
Terkulai
(declinatus)
5.
Bergantung
(pendulus)
IV.
HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel Pengamatan
No
|
Nama
Spesies
|
Habitat
|
Tipe
Batang
|
Bentuk
Batang
|
Permukaan
Batang
|
Arah
Tumbuh Batang
|
Tipe
Percabangan
|
1
|
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
|
Teki-tekian
|
Mendong
|
Segitiga
|
Berusuk
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
2
|
Mendong (Fimbrystilis sp)
|
Herba
|
Mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
3
|
Pisang (Musa paradisiaca L.)
|
Herba
|
Basah
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
4
|
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
|
Semak
|
Basah
|
Bulat
|
Berbulu
halus
|
Membelit ke kiri
|
Simpodial
|
5
|
Sirih (Piper betle L.)
|
Herba
|
Basah
|
Bulat
|
Kasar
|
Memanjat
|
Monopodial
|
6
|
Bambu (Bambusa sp.)
|
Perdu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
7
|
Kaktus (Opuntia vulgaris)
|
Herba
|
Basah
|
Pipih
|
Berduri
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
8
|
Pepaya (Carica papaya L.)
|
Perdu
|
Basah
|
Bulat
|
Memperlihatkan bekas daun
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
9
|
Jambu biji (Psidium guajava L.)
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Lepas kerak
|
Tegak lurus
|
Simpodial
|
10
|
Cemara (Casuarina equisetifolia L. )
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
11
|
Ketapang (Terminalia catappa L.)
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Memperlihatkan lentisel
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
12
|
Bogenvil (Bougenvillea spectabilis)
|
Perdu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Berduri
|
Memanjat pada duri
|
Simpodial
|
B.
Gambar Hasil Pengamatan
1. Rumput Teki (Cyperus
rotundus)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Bunga
3.
Ruas batang
4.
Daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Bunga
3.
Ruas batang
4.
Daun
(Sumber : Anonim a.2015)
2.
Mendong (Fimbrystilis sp)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Bunga
3.
Ruas batang
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Bunga
3.
Ruas batang
(Sumber : Anonim b.2015)
3. Pisang (Musa
paradisiaca L.)
Keterangan
:
1.
Batang semu
2.
Cabang
3.
Daun
4.
Buah
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang semu
2.
Cabang
3.
Daun
4.
Buah
(Sumber : Anonim c.2015)
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Keterangan
:
1.
Bunga
2.
Cabang
3.
Daun
4.
Batang
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Bunga
2.
Cabang
3.
Daun
(Sumber : Anonim d.2015)
5. Sirih (Piper
betle L.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Akar pelekat
4.
Tulang daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Akar pelekat
4.
Tulang daun
(Sumber : Anonim e.2015)
6. Bambu (Bambusa
sp.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
(Sumber : Anonim f.2015)
7. Kaktus (Opuntia
vulgaris)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Duri
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Duri
4.
Bunga
(Sumber : Anonim g.2015)
8. Pepaya (Carica
papaya L.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
4.
Bekas daun
5.
Buah
(Sumber : Anonim h.2015)
9. Jambu biji (Psidium
guajava L.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
(Sumber: Anonim i.2015)
10. Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
(Sumber : Anonim j.2015)
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Daun
(Sumber : Anonim k.2015)
12. Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Duri
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Bunga
2.
Batang
3.
Daun
(Sumber : Anonim l.2015)
V. ANALISIS DATA
1. Rumput Teki (Cyperus
rotundus)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
(Sumber : Cronquist. 1981)
Rumput teki
merupakan habitus teki-tekian dengan tipe batang mendong yakni mempunyai batang
seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, suku ini adalah kerabat
terdekat suku padi-padian dan memiliki banyak kemiripan. Bentuk batang mendong berbentuk
segitiga. Saat dipegang bagian permukaan rumput teki terasa ada rigi-rigi yang
membujur, karena permukaan batang rumput ini adalah berusuk. Arah pertumbuhannya
tegak lurus dengan tipe percabangan yang monopodial.
2.
Mendong (Fimbrystilis sp)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyparaceaea
Genus :
Fimbrystilis
Species : Fimbrystilis
sp
(Sumber: Steenis. 2002)
Mendong adalah salah satu tumbuhan yang
hidup di rawa, tanaman
ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah
satu jenis rumput, dan
biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100cm.
Berdasarkan
hasil pengamatan, tanaman mendong habitusnya berupa herba. Mendong memiliki
batang dengan tipe mendong yang serupa dengan rumput teki tapi tanaman ini
lebih besar. dan memiliki batang berbentuk segitiga. Permukaan batang mendong
licin. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan sifat cabang geragih (stolon)
merayap di bawah tanah. Tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang
pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek,
yakni kurang dari 1 tahun sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu
tahun. Di daerah tertentu
mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan tikar dan sebelum di pergunakan, tanaman
ini dijemur terlebih dahulu hingga kering.
3.
Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisi o : Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa
paradisiaca L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang termasuk habitus herba dengan tipe batang
basah karena batangnya lunak dan berair. Batang pisang yang sering kita lihat bukan
merupakan batang pisang sebenarnya, itu merupakan batang semu, batang pisang sesungguhnya
berada pada bawah batang semu yang biasanya terletak di bawah permukaan tanah
atau yang sering kita sebut dengan bongkol pisang. Batang pada pisang sejati
ini memiliki bentuk bulat berlekuk. Permukaan batang pada batang semunya licin
sedangkan permukaan batang sejatinya kasar dengan adanya lekukan-lekukan. Arah
tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan Monopodial.
4.
Kembang
Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Rosiidae
Ordo : Rosales
Family : Rapilionaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Kembang telang termasuk habitus semak. Tipe batangnya adalah batang basah karena batangnya lunak dan berair.
Bentuk batangnya bulat dengan permukaan nya yang berbulu halus. Arah tumbuhnya membelit ke kiri karena arah
belitan yang berlawanan arah putaran jarum jam. Dan tipe percabangannya
simpodial. Batang tanaman ini
naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang
jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjang akan selalu
berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan
mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat sirung panjang.
5.
Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classiss : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Species
: Piper betle L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, Sirih
termasuk habitus herba dengan tipe batang basah, karena batangnya lunak dan berair. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang kasar. Arah
tumbuh batangnya memanjat baik pada bidang rata maupun tidak rata dengan menggunakan akar pelekat, Termasuk tipe percabangan monopodial yaitu
batang pokoknya tampak jelas.
6.
Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family :
Poaceae
Genus : Bambusa
Species : Bambusa
sp
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, Bambu merupakan tanaman dengan habitus perdu dan memiliki tipe
batang berkayu (lignosus). Batang tanaman ini keras dan kuat karena sebagian
besar terdiri atas kayu dan berwarna hijau. Bentuk batang tanaman ini bulat (teres)
dan pada bagian tengahnya berlubang hanya pada bukunya terdapat sekat.
Buku-buku dan ruas pada batang ini tampak jelas dan terdapat tunas-tunas yang
muncul pada batang. Permukaan batang bambu licin (laevis). Arah tumbuh
batang tegak lurus (erectus). Batang tanaman bambu dapat mencapai
puluhan meter tingginya dengan tipe percabangan monopodial.
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliphyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo : Caryophylales
Family : Cartoceae
Genus : Opuntia
Species : Opuntia
vulgaris
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan
hasil pengamatan, habitus
kaktus adalah herba. Batangnya
mempunyai bentuk yang pipih kladodia karena pertumbuhannya yang tanpa batas.
Tipe batangnya adalah batang basah karena batangnya lunak dan berair dengan permukaan batangnya yang berduri. Arah tumbuh batang
kaktus ini adalah tegak lurus dengan tipe percabangannya monopodial.
8. Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, pepaya merupakan habitus perdu. Pepaya memiliki sifat batang yang
basah (herbaceus) yaitu batangnya lunak dan berair. Bentuk batangnya bulat (teres) dengan arah tumbuh batang tegak lurus
(erectus),
permukaan batang pohon pepaya memperlihatkan bekas daun dan percabangan batangnya monopodial semu
karena duduk daun langsung duduk pada batangnya. Pada
kulit batang pepaya terlihat bekas cabang, dan jika cabang digoresakan
mengeluarkan getah berwarna putih.
9. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosiidae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus :Psidium
Species :Psidium
guajava L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Jambu biji
adalah tanaman berhabitus pohon kecil. Tipe batangnya batang berkayu karena batangnya sebagian
besar terdiri atas kayu dengan bentuk batang yang bulat. Permukaan batangnya mengalami lepasnya kerak (bagian kulit yang mati). Arah
tumbuh batang jambu biji tegak
lurus (erectus) ke atas dengan tipe percabangan yang Simpodial.Tumbuhan biji belah pada umumnya
mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin
mengecil, jadi batangnya dapat di pandang
sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan. Jambu biji memiliki cabang sirung
pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang – cabang kecil
dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukung bunga dan buah. Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap. Buah
jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat, sehingga sangat cocok sekali dikonsumsi
untuk menjaga kesehatan.
10.
Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Family :
Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species : Casuarina
equisetifolia L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, Habitus
pohon cemara berupa
pohon dengan tipe batangnya yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan
permukaan batang yang kasar. Tipe percabangannya monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan arah tumbuh cabang yang
condong ke atas. Tipe
percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena
lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama
bertahun-tahun, bahkan selama ratusan tahun. Warna daun tumbuhan ini yaitu
hijau dan batangnya berwarna kehitaman. Cabang pohon
cemara tumbuh rapat dengan cabang lainnya, hingga tampak seperti lingkaran
cabang yang tumbuh dari titik yang sama. Namun, sebenarnya pola cabang-cabang
tersebut berbentuk spiral. Semakin ke atas, cabangnya tumbuh makin pendek.
Inilah yang membuat pohon cemara tampak seperti kerucut atau piramida Cemara biasanya terdapat banyak di
pantai berpasir ataupun dijadikan tanaman hias.
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species :
Terminalia catappa L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Ketapang
merupakan habitus pohon kecil dengan tipe batang berkayu karena sebagian besar
batang pohon ketapang terdiri atas kayu. Bentuk batang ketapang adalah bulat dengan
permukaannya yang memperlihatkan lentisel. Pohon ketapang yang banyak kita temui
mempunyai tipe percabangan monopodial dengan arah tumbuh batang yang tegak
lurus. Tipe percabangan tumbuhan ini
monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih
panjang daripada cabang-cabangnya. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu
tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahkan selama ratusan
tahun. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dan batangnya berwarna cokelat. Ketapang kerap dijadikan
pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan.
12.
Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Carryophyllales
Family : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species :
Bougainvillea spectabilis
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, Bogenvil atau kembang kertas termasuk habitus perdu dengan tipe batang berkayu. Bogenvil mempunyai bentuk batang yang bulat
dan permukaan yang berduri. Arah tumbuh batangnya memanjat pada durinya dan
percabangan yang simpodial. Tinggi tanaman ini kira-kira 2-4 meter. Sistem perakarannya adalah tunggang. Dengan
akar-akar cabang yang melebar ke semua arah dengan kedalaman 40 cm – 80
cm. Akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh terus. Bunga beranekaragam ada kuning, merah, merah
jambu, ungu, putih dan sebagainya. Kelopak bunga berbentuk tabung 2 – 4
mm. taju bunga 5 -8, berbentuk paku, berambut halus. Tanaman bogenvil biasanya dijadikan tanaman hias karena kecantikkan warnanya
dan cara merawatnya yang mudah.
VI. KESIMPULAN
1.
Habitus batang yang diamati
pada praktikum ini, yaitu :
a.
Teki-tekian terdapat pada
batang rumput teki.
b.
Herba terdapat pada batang
mendong, pisang, kaktus, dan sirih,
c.
Perdu terdapat pada bambu, pepaya, dan bogenvil
d.
Pohon
terdapat pada jambu biji, cemara, dan ketapang.
e.
Semak
terdapat kembang telang
2.
Tipe batang yang diamati pada
praktikum ini, yaitu :
a.
Batang mendong terdapat pada mendong dan rumput teki.
b.
Basah terdapat pada pisang,
pepaya dan kaktus.
c.
Berkayu terdapat pada batang bambu,
jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil.
d.
Rumput
terdapat pada kembang telang dan sirih
3.
Bentuk batang yang diamati pada
praktikum ini, yaitu :
a.
Segitiga terdapat pada batang rumput teki dan mendong.
b.
Bulat terdapat pada batang
pisang, kembang telang, sirih, bambu, pepaya, jambu biji, cemara, ketapang, dan
bogenvil.
c.
Pipih kladodia terdapat pada
batang kaktus
4. Permukaan batang yang
diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Licin terdapat pada permukaan batang
mendong, pisang, dan bambu.
b.
Berbulu halus terdapat pada
permukaan kembang telang.
c.
Memperlihatkan bekas-bekas daun terdapat
pada permukaan batang pepaya.
d.
Memperlihatkan bekas lepasnya kerak terdapat pada permukaan batang jambu biji.
e.
Berusuk tedapat pada rumput teki.
f.
Berduri terdapat pada permukaan bogenvil
dan kaktus.
g.
Kasar terdapat pada permukaan batang sirih dan cemara.
h.
Memperlihatkan lentisel terdapat pada permukaan batang ketapang.
5. Arah tumbuh batang yang
diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Tegak lurus terdapat pada batang rumput teki, mendong, pisang, bambu,
kaktus, pepaya, jambu biji, cemara dan ketapang.
b.
Membelit ke kiri terdapat pada
batang kembang telang.
c.
Memanjat terdapat pada batang sirih
dan bogenvil.
6. Tipe percabangan batang
yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Monopodial terdapat pada batang
rumput teki, mendong, pisang, sirih, bambu, kaktus, papaya, dan ketapang.
b.
Simpodial terdapat pada batang
kembang telang, jambu biji, cemara, dan bogenvil.
7. Tipe percabangan yang
diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Monopodial terdapat pada rumput teki, mendong, pisang, kembang telang,
sirih, bambu, kaktus, pepaya, cemara, dan ketapang.
b.
Simpodial terdapat pada jambu biji dan bogenvil.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri dan M.Arsyad. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP UNLAM : Banjarmasin.
Anonim a.2015 http://klikpintar.com/wp-content/uploads/2013/06/Rumput-teki.jpg (diakses tanggal 29 maret 2015)
Anonim b.2015 http://img01.shiga-saku.net/usr/teku0x0teku/1215%E3%82%A41.JPG?w=75&h=75&crop=1 (diakses tanggal 29 maret
2015)
Anonm d.2015 http://www.jamunusantara.com/wp-content/uploads/2014/09/clitoria-ternate.jpg (diakses tanggal 29 maret 2015)
Anonim e.2015 http://www.mimunmedia.com/wp-content/uploads/2015/02/Manfaat-Daun-Sirih-Untuk-Asam-Lambung.jpg (diakses tanggal 29 maret 2015)
Anonim f.2015 http://jovemgerente.com.br/wp-content/uploads/2013/10/bambu.jpg
(diakses tanggal 29 maret 2015)
Anonim
g. 2015 : http://panera.cdn.ansideng.com/dynamic/article/2015/01/26/8519/YRkul7XE4C.jpg?w=630 (diakses tanggal
29 maret 2015)
Anonim
h.2015 https://aws-dist.brta.in/2014-02/aba6b249bb698b232e0711c0b1c3589b.jpg (diakses tanggal
29 maret 2015)
Anonim
i.2015 http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/2013/teknologi/bibit%20hasil%20perbanyaka%20n%20cangkok2.jpg (diakses tanggal
29 maret 2015)
Anonim
l.2015 http://www.amazine.co/wp-content/uploads/2013/07/Bonsai-Bugenvil.jpg (diakses tanggal
29 maret 2015)
Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Flowering
Plants. New York: Columbia University.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi
Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar