PRAKTIKUM VIII
Topik : Akar dan Modifikasinya
Tujuan : Mengenal tipe-tipe akar dan
bentuk-bentuknya serta modifikasi
dari akar
pada beberapa tumbuhan.
Hari/ tanggal : Sabtu/ 2 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
A.
Alat:
1.
Baki/nampan
2.
Lup
3.
Pisau/ cutter
4.
Alat tulis
B.
Bahan:
1.
Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.)
2.
Lombok (Capsicum sp.)
3.
Terong (Solanum sp.)
4.
Wortel (Daucus carota
L.)
5.
Bengkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
6.
Umbi Singkong (Manihot
utilissima Burm. F.)
7.
Laos (Alpinia galanga)
8.
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
9.
Padi (Oryza sativa L.)
10.
Benalu (Loranthus sp.)
11.
Tanaman Sirih (Piper betle
L.)
II. CARA KERJA
1.
Mengamati dan menentukan
bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut
akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2.
Mengamati tipe-tipe perakaran:
serabut, tunggang.
3.
Mengamati bentuk-bentuk akar:
tombak, gasing, benang.
4.
Mengamati bentuk-bentuk dari
modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar
napas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
5.
Menggambar hasil pengamatan dan
memberi keterangan.
III.
TEORI DASAR
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan
garam-garam mineral. Selain itu akar juga berfungsi untuk menegakkan berdirinya
batang, kadang-kadang akar juga berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan, misalnya pada umbi singkong.
Akar memiliki bagian-bagian antara lain:
1.
Pangkal akar atau leher akar,
merupakan persambungan antara batang dengan leher.
2.
Batang akar merupakan bagian
antara ujung akar dengan leher akar. Pada bagian ini terbentuk cabang-cabang
akar.
3.
Ujung akar adalah bagian akar
yang paling muda merupakan bagian yang mengalami pertumbuhan.
4.
Tudung akar (caliptra)
merupakan bagian paling ujung dari akar dan berfungsi melindungi ujung akar yang
masih muda.
5.
Rambut-rambut akar merupakan
penonjolan sel-sel kulit akar dan berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan
akar.
Pada Spermatophyta sistem perakarannya terbagi menjadi dua, yaitu:
1.
Sistem akar tunggang
Susunan akar terdiri dari kar utama dan akar-akar cabang, dimana
akar utama lebih besar. Umunya terdapat pada tumbuhan Dicotyledoneae.
2.
Sistem akar serabut
Susunan
akar berupa akar-akar cabang yang tumbuh menjadi sama besar dengan akar utama,
sehingga sulit untuk membedakannya atau akar utama terdegenerasi dan digantikan
oleh akar-akar adventif yang tumbuh bergerombol. Umumnya terdapat pada tumbuhan
Monocotyledoneae.
Umumnya akar utama berbentuk ramping (filiform), tapi ada akar utama yang dapat tumbuh membesar dan
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Bentuknya dapat seperti
kerucut memanjang (fusiform) atau
lonjong seperti pada Daucus carota dan Raphanus sativus var hortensis. Atau membulat (naliform) misalnya pada Beta vulgaris
dan Raphanus sativus var radicula.
Akar cabang atau adventif umumya berbentuk ramping (filiform) atau sangat kecil dan banyak
seperti serabut (fibrous) juga dapat
tumbuh membesar berisi makanan cadangan seperti Ipomoea batatas (Ubi
jalar) dan Manihot uitlissima (Ketela pohon). Tempat penyimpanan makanan
cadangan tersebut disebut umbi akar.
IV. HASIL PENGAMATAN
1.
Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4.
Cabang –
cabang akar
5.
Serabut akar
6.
Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4.
Cabang – cabang akar
5.
Serabut akar
6.
Rambut akar
Sumber : Anonim a.2015
2.
Lombok (Capsicum sp.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4.
Cabang –
cabang akar
5.
Serabut akar
6.
Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
Sumber : Anonim b.2015
3.
Terong (Solanum sp.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
Sumber : Anonim c.2015
4.
Wortel (Daucus carota L.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4.
Cabang – cabang akar
Sumber : Anonim d.2015
5. Bengkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
Sumber : Anonim e.2015
6.
Singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
Sumber : Anonim f.2015
7. Laos (Alpinia galanga)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Rimpang
(modifikasi akar)
3.
Ujung akar
4.
Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Rimpang (modifikasi batang)
3.
Ujung akar
4.
Rambut akar
Sumber : Anonim g.2015
8. Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Akar udara
3.
Ujung akar
4.
Batang akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Akar udara
3.
Ujung akar
4.
Batang akar
Sumber : Anonim h.2015
9. Padi (Oryza sativa L.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Batang akar
4. Cabang – cabang akar
5. Serabut akar
6. Rambut akar
Sumber : Anonim i.2015
10. Benalu (Loranthus sp.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Akar hisap
3.
Cabang akar
4.
Batang akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Akar hisap
3.
Cabang akar
4.
Batang akar
Sumber : Anonim j.2015
11. Tanaman Sirih (Piper
betle L.)
A. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1.
Leher akar
2.
Akar pelekat
3.
Cabang akar
4.
Rambut akar
5.
Ujung akar
6.
Batang akar
B. Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Akar pelekat
3.
Cabang akar
4.
Rambut akar
5.
Ujung akar
6.
Batang akar
Sumber : Anonim k.2015
V. ANALISIS DATA
1. Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus L.
(Sumber : Van Steenis, 2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, rumput teki memiliki tipe akar serabut yaitu akar yang memiliki
akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh
sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari
pangkal akar. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga
dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar
ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas
Akar rumput
teki memiliki banyak percabangan, memiliki banyak anak cabang akar, dan
memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di
dalam tanah.
2. Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Spesies :
Capsicum sp.
(Sumber : Cronquist
1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Tanaman lombok (Capsicum sp.) memiliki sistem perakaran
tunggang. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Perakaran tanaman ini terdiri atas
akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh
menyebar ke samping. Batang akarnya berbentuk kerucut panjang, tumbuh terus ke
bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi. Bagian-bagian akar yaitu
leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar dan
tudung akar. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur. Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang
merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.
3. Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum sp.
(Sumber : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan,
akar pada tanaman terong mempunyai sistem perakaran tunggang karena pada terong
akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi
akar-akar yang lebih kecil. Pada terong dapat dilihat dengan jelas mana batang
akar sehingga dapat dibedakan, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut
akar. Akar terong tidak mengalami modifikasi, hanya saja, akar lembaganya
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil.
4. Wortel (Daucus carota
L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L.
(Sumber : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, wortel (Daucus carota L.) merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang. Wortel memiliki akar berbentuk
tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut
akar sebagai percabangan. Akar wortel merupakan modifikasi dari umbi akar yang
merupakan tempat penimbunan cadangan makanan.
Pada dasarnya Wortel memiliki akar tunggang dan
serabut. Namun dalam pertumbuhannya, akar tunggang akan mengalami perubahan
bentuk dan fungsi mejadi tempat penyimpanan makanan sehingga bentuk akar akan
berubah menjadi besar, bulat dan memanjang dengan diameter 6 cm dan panjang 30
cm tergantung varietasnya. Akar tunggang yang membesar inilah yang disebut umbi wortel. Adapun akar serabut yang menempel pada akar
tunggang, menyebar ke samping berwarna kekuning-kuningan (putih gading).
5. Bengkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Chenopodiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Sumber : Cronquist
1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, bengkuang memiliki tipe akar tunggang karena akarnya yang berasal
dari akar lembaga. Akarnya ini berbentuk seperti gasing yang kemudian disebut
sebagai akar gasing. Dinamakan akar gasing karena pangkal akarnya besar
membulat, akar-akar serabut sebagai cabangnya pada ujung yang sempit dan
meruncing. Akar bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi batang yang
berfungsi sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. Akar bengkuang dapat
dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik serta dimanfaatkan
sebagai obat tradisional.
6. Umbi Singkong (Manihot
utilissima Burm. F.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima Burm. F
(Sumber : Cronquist
1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, Singkong merupakan
tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi
akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbi merupakan suatu
badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan,
merupakan tempat penimbunan makanan seperti rimpang. Umbi akar adalah umbi yang
merupakan penjelmaan akar, dan karena akar tidak pernah mempunyai daun. Umbi
akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan seperti umbi batang.
7. Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Zingeberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia galanga
(Sumber : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, tanaman laos memilki tipe perakaran yang serabut dan mempunyai
bentuk akar yang seperti benang serta modifikasi dari batang yang di sebut rimpang.
Rimpang yang
sesungguhnya adalah batang berserta daunnya yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang
muncul diatas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Akar – akar pada laos
yang berwarna merah langsung melekat pada batang utama yang terletak
dibelakang tanah. Rimpang selain merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan
tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Tanda-tanda penjelmaan batang dan
bukan akar ialah beruas-ruas dan berbuku-buku, berdaun, tumbuhnya tidak ke
pusat bumi atau air dan mampu menumbuhkan tunas, serta sisik pada laos itu
adalah daun. Bagian-bagian dari akar serabut yang terdapat pada akar laos
diantaranya adalah leher akar, batang akar, cabang dan rambut-rambut akar. Akar-akar
pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah.
Batang ini tidak mengalami modifikasi. Sedangkan rimpang adalah
modifikasi dari batang, yaitu batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah.
8.
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis flos-aeris
(Sumber
: Cronquist 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, Anggrek kalajengking mempunyai sistem perakaran tunggang bercabang. Selain itu, pada tanaman ini
juga terdapat akar udara atau akar gantung (radix
aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari
bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat
amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam
penyerapan air dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus
untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen,
tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan
seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering
kali berubah menjadi batang.
9. Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
(Sumber : Cronquist
1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang
akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang
berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya
batang. Akar pada padi tidak mengalami modifikasi pada akarnya.
10. Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Santalales
Familia : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Species : Loranthus sp.
(Sumber : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan,
benalu merupakan tumbuhan yang memiliki perakaran tunggang dan memiliki akar
penggerek atau akar pengisap ( houstorium ) yaitu akar yang berguna
untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini
menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu. Akar penggerek
ini berupa akar-akar pendek yang melekat
pada tuan rumahnya, yang berfungsi menghisap air dan zat-zat makanan. Akar
penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada
cabang inangnya. Benalu merupakan tumbuhan yang hidup parasit pada inangnya dan
bersifat merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati.
11. Tanaman Sirih (Piper
betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
(Sumber : Cronquist 1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran serabut,
yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tanaman sirih terdiri
dari batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai
bentuk seperti benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar
pelekat yang merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan
yang tumbuh memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.
VI. KESIMPULAN
1.
Rumput teki (Cyperus
rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang dan tidak
mengalami modifikasi.
2.
Lombok (Capsicum sp.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akarnya tunggang yang bercabang serta tidak mengalami
modifikasi.
3.
Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk
akarnya
kerucut panjang.
4.
Wortel (Ducus carota
L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan
modifikasi dari akar.
5.
Bengkuwang (Pachyrrhicus
erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan
modifikasi dari umbi batang.
6.
Singkong (Manihot
utilissima Burm.
F.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa
benang dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
7.
Laos (Alpinia galanga)
memiliki akar serabut dan merupakan modifikasi dari batang yang disebut
rimpang.
8.
Anggrek kalajengking (Arachis
flos-aeris) memiliki akar tunggang bercabang , bentuk akar berupa benang dan
bermodifikasi menjadi akar udara.
9.
Padi (Oryza sativa L.) memiliki akar serabut,
bentuk akar berupa benang.
10.
Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar tunggang semi parasit,
bentuk akar berupa bongkol dan merupakan modifikasi dari akar
penghisap/penggerek.
11.
Tanaman sirih (Piper betle
L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang, dan merupakan
modifikasi dari akar pelekat.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri
dan M.Arsyad. 2015. Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP UNLAM :
Banjarmasin.
Anonim a. 2015 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi81h_GxF-XGMq6BG1aQbKz_ZQjwNLu_qINYVYC7SzAIUMP-YUlHq-9vn7bIUGwKNrEWzzrfo-JyVbx_NHXRekT7pdf-VoMTiCMyzEKSRhYEDxKZNDJYcFuTTLMKZSyHtpdAZ-s6l7juK4/s1600/boteh_211.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim b.2015 http://www.tabloidnova.com/var/gramedia/storage/images/media/images/pohon-cabai/2676989-1-ind-ID/Pohon-Cabai_medium.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim c.2015 https://herbalkaruhun.files.wordpress.com/2010/12/l.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim d.2015 http://www.harianlampung.co.id/wp-content/uploads/2014/11/7-Khasiat-Manfaat-Wortel-Bagi-Kesehatan.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim e.2015 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibD1zUgJwSCJkMLeQ5skX4peAlAICuILCUADLMGNYOBj8MTTtBDAJotN_ZKYy72ua5mURCiyZ48eg5sL8wATv3MpWlF62D4hhy5pxzp62Z7jqc-7ItBc7hwwGFuTDNWebQuDcYZUbQAu6T/s1600/bengkuang+bersih.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim f.2015 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXQ7Tv7svZxVPGQcsHY4548WGWlqv8QauLME05QGOh_NfAQ07rRhWKMJhFpMn8AYbX3KWbvu2u-Ads8YVo_Q3f6MVIbKbNmt0JJgHUt0SILxlcsXO6qgHNJXNopN8gWlm1e3bVJ_J5mXA/s640/singkong-45-hari-240x300.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim g.2015 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicffgrj1F6cc6iK8tFVTIP2p1_f3dosEl9n8P4ePHN6o3xzcfiImUi6o2abFCnF9uF3QTR1cBV1BbL2relUuJ_b6pqndXncCTM9ObQes6mVhrAeX27DX6OxhuD32PiX1CG2Y-Hx30UUkUh/s250/lengkuas.jpeg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim h.2015 https://lcnursery.files.wordpress.com/2010/10/keiki_4.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim i.2015 http://www.vetiver.com/TVN_V.ziz-vs-nigritana.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim j.2015 https://nimadesriandani.files.wordpress.com/2011/04/pohon-kepasilan-benalu.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Anonim k.2015 http://akademikfp.staff.ub.ac.id/files/2012/04/sirih.jpg (diakses tanggal 8 Mei 2015)
Cronquist, A. 1981. An
Integrated System of Flowering Plants. Columbia
University: New York.
Stennis, Van. 2002.
Flora. Jakarta: PT. Pradaya Paramita.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. UGM
Press: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar