Senin, 08 Juni 2015

Laporan Morfologi Tumbuhan - Bunga Tunggal



PRAKTIKUM V
Topik               : Bunga Tunggal
Tujuan             : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/Tanggal   : Sabtu/ 4 April 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.         ALAT DAN BAHAN:
A.  Alat-alat :
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
3.      Silet/cutter
B.   Bahan-bahan :
1.      Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Bunga mawar (Rosa sp.)
3.      Bunga kaca piring (Gardenia augusta)
4.      Bunga pepaya (Carica papaya L.)
5.      Bunga waru (Hibiscus tiliaceus L.)


II.      CARA KERJA
1.    Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamen), pendukung putik atau benang sari (andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
2.    Menggambar hasil pengamatan.

III.   TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan generatif. Alat perkembangbiakan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta unifloral) sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari:
a.    Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau,yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga. 
b.    Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.  
c.    Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran.
d.      Alat-alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga benang-benang sarinya dapat pula bebas atau  berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran ada pula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya bagian ini merupakan penjelmaan daun.
e.    Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah. Kalau ada beberapa daun buah, maka biasanya semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga yang terakhir.    
     Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun dalam dua lingkaran, yaitu:
1.    Kelopak (kalyx), bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah-pisah. 
2.    Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.  
Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga tidak dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga (tepala).
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam:
1.    Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completes), yang dapat terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan: bersifat tetrasiklik, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam 5 lingkaran: pentasiklik.    
2.    Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completes), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unsexualis).
Bunga yang mempunyai tenda bunga (perigonium), jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya, seringkali dianggap sebagai bunga yang tidak lengkap pula.

IV.   HASIL PENGAMATAN
1.         Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
A.            Gambar pengamatan

 
                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Putik
5.    Benang sari









B.            Menurut literatur
 
                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Putik
5.    Benang sari









(Sumber : Anonim a.2015)
2.         Bunga Mawar (Rosa sp.)

A.            Gambar pengamatan

 
                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Benang sari










B.            Menurut literatur

                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Benang sari











(Sumber : Anonim b.2015)


3.         Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)

A.      Gambar pengamatan

 
                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Benang sari










B.       Menurut literatur

                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Benang sari











(Sumber : Anonim c.2015)


4.         Bunga Pepaya (Carica papaya L.)

A.      Gambar pengamatan

 
                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Benang sari










B.       Menurut literatur

                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Benang sari











(Sumber : Anonim d.2015)


5.         Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)

A.      Gambar pengamatan

 
                                                                                                Keterangan :
1.      Tangkai Bunga
2.      Kelopak
3.      Mahkota
4.      Putik
5.      Benang Sari









B.       Menurut literatur
 
                                                                                                Keterangan :
1.    Tangkai Bunga
2.    Kelopak
3.    Mahkota
4.    Putik
5.    Benang Sari










(Sumber : Anonim e.2015)
V.      ANALISIS DATA

1.    Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Dillenidae
Ordo                : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus             : Hibiscus
Species            : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber : Cronquist, 1981)
  Berdasarkan hasil pengamatan, Bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga sepatu memiliki bentuk seperti terompet. Bunganya tumbuh pada ketiak daun, menggantung dan memiliki ukuran cukup besar. Pada bagian luar lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut kelopak tambahan. Daun mahkota berbentuk bulat telur terbalik yang berjumlah lima berwarna merah sedangkan pada pangkal mahkotanya berwarna merah kehitaman. Mahkota bebas satu sama lain tetapi pada pangkal seringkali berlekatan dengan buluh yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya. Putiknya berjumlah lima berbentuk tabung dan berwarna merah. Benang sarinya banyak dan terdapat pada tangkai sari serta berwarna kuning.
2.    Bunga Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus             : Rosa
Species            : Rosa sp.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga mawar termasuk bunga tunggal karena hanya terdapat satu bunga yang terletak pada ujung batang. Bunga mawar juga termasuk bunga lengkap. Daun-daun kelopak berwarna hijau yang membentuk bintang lima serta memiliki duri-duri kecil pada kelopaknya, Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Lingkaran daun mahkotanya rapat dan berlapis-lapis berbentuk spiral, Tangkai bunganya cukup panjang dengan dasar bunga yang menumpang bunga. Bunga mawar memiliki bau yang wangi. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat putik majemuk dan benang sari yang keduanya berjumlah banyak duduk di atas kelopak yang susunannya melingkar dan berwarna kuning dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga. Bunga berkelamin 2 dan beraturan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
3.    Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliphyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Asteriidae
Ordo                : Rubiales
Familia             : Rubiaceae
Genus              : Gardenia
Species            : Gardenia augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kaca piring ini merupakan bunga tunggal.  Tangkai bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang yang mempunyai bau yang harum. Bentuk mahkota seperti terompet. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada bijinya. Bunga hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai
Tabung kelopak bunga ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang. Berbentuk garis lanset., tabung bulat dengan warna kehijau-hijauan., mempunyai 6 daun mahkota walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga yang sepintas mirip Melati banyak menarik minat serangga.
4.    Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Violales
Family             : Caricaceae
Genus              : Carica
Species            : Carica papaya L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga pepaya termasuk bunga tunggal yang mana pada tumbuhan Pepaya terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci secara bersama-sama sehingga disebut tumbuhan polygamus. Bunga Pepaya berbentuk seperti terompet. Bunga jantan tumbuh pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang. Tajuk bunga pada bunga jantan seperti bunga tabung. Tenda bunganya keras, berbentuk terompet dan berjumlah lima buah serta dilengkapi dengan kelopak yang terletak pada lingkaran luar yang berwarna hijau, lebih kecil dan lebih kasar daripada hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam. Bunga betina memiliki ukuran lebih besar dan memiliki bakal buah beruang satu, kepala putik ada lima.
5.    Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Cyperales
Family             : Cyperaceae
Genus              : Hibiscus
Species            : Hibiscus tiliaceus L.
(Sumber: Steenis. 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga waru merupakan bunga tunggal. Bunga ini termasuk bunga sempurna karena memiliki kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Mahkota berbentuk mangkuk terbuka, berjumlah 5 lembar yang saling menumpuk, dan berwarna kuning cerah, apabila telah tua warnanya berubah menjadi agak kecoklatan dan terlepas dari kelopaknya. Bagian dasar mahkota berwarna merah tua. Pada bagian tengah terdapat benang sari tersusun berbulir-bulir berwarna kuning dan rapat seperti biji cabai pada suatu tangkai panjang yang pada ujungnya terdapat putik sebanyak 5 buah berwarna merah tua, susunan seperti pada bunga kembang sepatu. Bedanya denga kembang sepatu, yaitu pada ujung tangkainya ditutup oleh beberapa buah bunga, sedangkan kembang sepatu pada ujung tangkainya
VI.   KESIMPULAN
1.    Bunga adalah alat perkembangan generatif pada tumbuhan biji.
2.    Bunga tunggal merupakan tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dalam satu tangkai bunga dan ada yang terletak di ujung batang, pada buku-buku batang ataupun di ketiak-ketiak daun.
3.    Bagian-bagian pada bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum) serta daun pemikat.
4.    Pada praktikum dapat diketahui bahwa bunga tunggal contohnya ; bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga Mawar (Rosa sp.), bunga Kaca Piring (Gardenia augustaMerr.), bunga Pepaya (Carica papaya L.) betina, dan bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.).
a)      Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) memiliki bentuk seperti terompet. Bunganya tumbuh pada ketiak daun, menggantung dan memiliki ukuran cukup besar. Mahkota bebas satu sama lain. Putiknya berjumlah lima berbentuk tabung dan berwarna merah. Benang sarinya banyak dan terdapat pada tangkai sari serta berwarna kuning.
b)      Bunga mawar (Rosa sp.) memiliki kelopak berwarna hijau yang membentuk bintang lima serta memiliki duri-duri kecil pada kelopaknya, Tangkai bunganya cukup panjang dengan dasar bunga yang menumpang bunga. Bunga ini terdapat putik majemuk dan benang sari yang keduanya berjumlah banyak duduk di atas kelopak yang susunannya melingkar dan berwarna kuning dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
c)      Bunga kaca piring (Gardenia augusta Merr.) memiliki tangkai bunga yang tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral. Bentuk mahkota seperti terompet. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik.
d)     Bunga Pepaya (Carica papaya L.) berbentuk seperti terompet. Bunga jantan tumbuh pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang. Tajuk bunga pada bunga jantan seperti bunga tabung. Tenda bunganya keras, berbentuk terompet dan berjumlah lima buah serta dilengkapi dengan kelopak yang terletak pada lingkaran luar yang berwarna hijau, lebih kecil dan lebih kasar daripada hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam.
e)      Bunga waru (Hibiscus tiliaceus L.) memiliki mahkota berbentuk mangkuk terbuka, berjumlah 5 lembar yang saling menumpuk, dan berwarna kuning cerah. Bagian dasar mahkota berwarna merah tua. Pada bagian tengah terdapat benang sari tersusun berbulir-bulir berwarna kuning dan rapat seperti biji cabai pada suatu tangkai panjang yang pada ujungnya terdapat putik sebanyak 5 buah berwarna merah tua,










DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri dan M.Arsyad. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP UNLAM : Banjarmasin.
Anonim c.2015 http://202.67.224.132/pdimage/45/3978745_kacapiring-3.jpg (diakses tanggal 4 April 2015)
Anonim d.2015 http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com//p/kembang2_flickr.jpg (diakses tanggal 4 April 2015)
Anonim e.2015 https://bowlofspirit.files.wordpress.com/2013/09/img_7801.jpg (diakses tanggal 4 April 2015)
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Flowering Plants. Columbia    
University: New York.
Steenis, Van, C.G.G.J. 2003. Flora. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar