PRAKTIKUM VI
Topik : Bunga
Majemuk
Tujuan : Mengenal berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk dan
bagian-bagiannya
Hari/Tanggal : Sabtu / 18 April 2015
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN:
A.
Alat-alat :
1.
Baki/nampan
2.
Alat tulis
3.
Silet/cutter
B.
Bahan-bahan :
1.
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.)
2.
Bunga Soka (Ixora grandiflora
L.)
3.
Bunga Putri malu (Mimosa
pudica L.)
4.
Bunga ♀ dan ♂ jagung (Zea
mays L.)
5.
Bunga Kelapa (Cocos nucifera
L.)
6.
Bunga Matahari (Helianthus
annuus L.)
7.
Bunga Lamtoro (Leucaena glauca
L.)
8.
Bunga Melati (Jasminum sambac L.)
9.
Bunga Sirih (Piper betle
L.)
10.
Bunga Enceng gondok (Eichornia crassipes)
11.
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
12.
Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
13.
Bunga Telang (Clitoria ternatea)
14.
Bunga Bogenvil (Bougenvillea spectabillis)
15.
Bunga Tasbih (Canna sp.)
16.
Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)
II. CARA KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian bunga
majemuk: ibu tangkai bunga (pedunculus),
tangkai bunga (pedicellus), dasar
bunga (receptaculum), perhiasan bunga
(perianthum), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea) dan daun tangkai (bracteola).
2.
Mengamati tipe bunga majemuk:
tak berbatas (inflorescentia racemusa),
berbatas (inflorescentia cymosa) dan
majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3.
Mengamati bentuk bunga majemuk:
tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai
rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.
4.
Menggambar hasil pengamatan.
III. TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan
dibedakan dalam dua golongan, yaitu bersifat vegetatif dan generatif. Alat
perkembangan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah
terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan)
dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang di
dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru.
Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya dibedakan atas:
A. Bagian-bagian
yang bersifat batang atau cabang, yaitu:
1.
Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus comunis atau rhachis), yaitu bagian yang biasanya
merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu
tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula
sama sekali tidak bercabang.
2.
Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai
yang mendukung bunganya.
3.
Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai
bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian
yang bersifat seperti daun, yaitu:
1.
Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa
daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai
bunganya.
2.
Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun
kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua
daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, sedang pada tumbuhan
biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya
terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median, di bagian atas
tangkai bunga.
3.
Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang
besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar.
4.
Daun-daun pembalut (bracteola involuclaris), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun
dalam suatu lingkaran.
5.
Kelopak tambahan (epicalix), yaitu bagian-bagian serupa
daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah
kelopak.
6.
Daun-daun kelopak (sepalae)
7.
Daun-daun mahkota atau daun
tajuk (petalae)
8.
Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama
bentuk dan warnanya.
9.
Benang-benang sari (stamina)
10.
Daun-daun buah (carpella)
Pada bunga majemuk ibu tangkai ada
yang dapat mengadakan percabangan dan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga
yang tidak bercabang dan tidak berdaun disebut sumbu bunga (scaptus). Ibu tangkai bunga bercabang
memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah cabang
dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang
berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga
majemuk. Oleh karena itu bunga dapat bunga majemuk dapat dibedakan dalam tiga
golongan, yaitu:
1.
Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides
centripetala), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus,
dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai
susunan “acropetal” (semakin muda
semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini
mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung
suatu bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tidak berbatas, lagi pula
jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat
demikian ini dinamakan: inflorescentia
centripetal.
2.
Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina),
yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu
bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini
dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga
selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.
3.
Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga
majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun
sifat bunga majemuk tak berbatas.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel
Hasil Pengamatan
No.
|
Nama spesies
|
Tipe bunga majemuk
|
Bentuk bunga Majemuk
|
1
|
Caesalpinia pulcherrima Swart.
|
Majemuk tak berbatas
|
Tandan
|
2
|
Ixora grandiflora L.
|
Majemuk tak berbatas/campuran
|
Malai rata
|
3
|
Mimosa pudica L.
|
Majemuk tak berbatas
|
Bongkol
|
4
|
Zea mays L.
|
Majemuk tak berbatas
|
♀ : Tongkol
♂ : Bulir
|
5
|
Cocos nucifera L.
|
Majemuk tak berbatas
|
Tongkol majemuk
|
6
|
Helianthus annuus L.
|
Majemuk tak berbatas
|
Cawan
|
7
|
Leucaena glauca L.
|
Majemuk tak berbatas
|
Bongkol
|
8
|
Jasminum sambac L.
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung menggarpu
|
9
|
Piper betle L.
|
Majemuk tak berbatas
|
Untai/bunga lada
|
10
|
Eichornia crassipes
|
Majemuk tak berbatas
|
Tandan
|
11
|
Arachis flos-aeris
|
Majemuk tak berbatas
|
Tandan
|
12
|
Alamanda cathartica L.
|
Majemuk tak berbatas
|
Tandan
|
13
|
Clitoria ternatea
|
Majemuk tak berbatas
|
Tandan
|
14
|
Bougenvillea spectabilis
|
Majemuk berbatas
|
Cawan (Tabung)
|
15
|
Canna sp.
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung menggarpu
|
16
|
Ipomea aquatica
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung menggarpu
|
B. Gambar
hasil pengamatan
1. Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan :
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota bunga
4.
Dasar bunga
5.
Benang sari
6.
Kuncup
b)
Menurut
Literatur
Keterangan :
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota bunga
4.
Dasar bunga
5.
Benang sari
6.
Kuncup
Sumber : Anonim a.2015
2. Bunga Soka (Ixora grandiflora
L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan :
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota bunga
4.
Dasar bunga
5.
Benang sari
b)
Menurut
Literatur
Keterangan :
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota bunga
4.
Dasar bunga
5.
Benang sari
Sumber : Anonim b.2015
3. Bunga Putri
malu (Mimosa pudica L.)
a)
Gambar Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu Tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Daun
4.
Duri
5.
Tabung
mahkota
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu Tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Daun
4.
Duri
5.
Tabung
mahkota
Sumber : Anonim c.2015
4. Bunga ♀ dan ♂ jagung (Zea mays L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Putik
2.
Benang sari
3.
Daun
4.
Buah
5.
Batang
6.
Kelopak
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Putik
2.
Benang sari
3.
Daun
4.
Buah
5.
Batang
6.
Kelopak
Sumber : Anonim d.2015
5. Bunga Kelapa (Cocos
nucifera L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Bunga jantan
2.
Bunga betina
3.
Tangkai
4.
Ibu tangkai
5.
Seludang
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Bunga jantan
2.
Bunga betina
3.
Tangkai
4.
Ibu tangkai
5.
Seludang
Sumber : Anonim e.2015
6. Bunga Matahari (Helianthus
annuus L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan :
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Bunga pita
3.
Bunga tabung
4.
Kelopak
5.
Dasar bunga
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Tangkai bunga
2.
Bunga pita
3.
Bunga tabung
4.
Kelopak
5.
Dasar bunga
Sumber : Anonim f.2015
7. Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Bunga tabung
4.
Dasar bunga
b) Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Bunga tabung
4.
Dasar bunga
Sumber : Anonim g.2015
8. Bunga Melati (Jasminum
sambac L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu
tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Kelopak
4.
Mahkota
5.
dasar bunga
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Kelopak
4.
Mahkota
5.
dasar bunga
Sumber : Anonim h.2015
9. Bunga Sirih (Piper
betle L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Dasar bunga
4.
Bulir
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Dasar bunga
4.
Bulir
Sumber : Anonim i.2015
10.
Bunga Enceng gondok (Echornia crassipes)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota
4.
Benang sari
5.
Putik
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota
4.
Benang sari
5.
Putik
Sumber : Anonim j.2015
11. Bunga Anggrek Kalajengking
(Arachis flos-aeris)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Dasar bunga
4.
Tenda bunga
b) Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Dasar bunga
4.
Tenda bunga
Sumber : Anonim k.2015
12. Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangka bunga
3.
Kelopak
4.
Mahkota
5. Dasar bunga
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangka bunga
3.
Kelopak
4.
Mahkota
5.
Dasar bunga
Sumber : Anonim l.2015
13. Bunga Telang (Clitoria ternatea)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota
4.
Dasar bunga
5.
Kelopak
b) Menurut Literatur
Keterangan
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Mahkota
4.
Dasar bunga
5.
Kelopak
Sumber : Anonim m.2015
14. Bunga Bogenvil (Bougenvillea spectabillis)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai
bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Daun pemikat
4.
Dasar bunga
5.
Mahkota
b) Menurut Literatur
Keterangan
:
1.
Ibu tangkai bunga
2.
Tangkai bunga
3.
Daun pemikat
4.
Dasar bunga
5.
Mahkota
Sumber : Anonim n.2015
15. Bunga Tasbih (Canna sp.)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Tangkai bunga
2.
Kelopak
3.
Benang sari
4.
Dasar bunga
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Tangkai bunga
2.
Kelopak
3.
Benang
sari
4.
Dasar bunga
Sumber : Anonim o.2015
16. Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)
a)
Gambar
Pengamatan
Keterangan
:
1.
Kelopak bunga
2.
Mahkota
3.
Benang sari
4.
Dasar bunga
5.
Tangkai bunga
b)
Menurut
Literatur
Keterangan
:
1.
Kelopak bunga
2.
Mahkota
3.
Benang sari
4.
Dasar bunga
5.
Tangkai bunga
Sumber : Anonim p.2015
V. ANALISIS
DATA
1. Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Rosidae
Ordo :
Fabacales
Familia :
Caesalpiniaceae
Genus :
Caesalpinia
Species :
Caesalpinia pulcherrima Swart.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan,
bunga merak tumbuh pada ujung batang (flos terminalis). Pada satu tangkai terdapat banyak bunga
sehingga disebut bunga majemuk. Bunga merak termasuk tipe bunga majemuk tak berbatas karena ibu tangkainya
dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang tidak bercabang lagi. Bunganya
mekar dari bawah ke atas secara berurutan. Bentuk bunga majemuk dari bunga
merak adalah tandan karena bunganya bertangkai nyata dan duduk pada ibu
tangkainya. Bagian-bagian yang terdapat pada bunganya yaitu kelopak (calyx), mahkota (corolla) dan alat kelamin berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen).
2. Bunga
Soka (Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Rosidae
Ordo :
Rubiales
Familia :
Rubiaceae
Genus :
Ixora
Species : Ixora
grandiflora L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, Bunga ini merupakan bunga majemuk bertipe tak berbatas karena
karena ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi, sehingga bunga-bunganya tidak terdapat pada ibu tangkainya. Bunga
soka merupakan bentuk bunga majemuk malai rata karena ibu tangkainya mengadakan
percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang-cabang tadi
mempunyai sifat-sifat sedemikian rupa sehingga
seakan-akan semua bunga pada bunga ini terdapat pada suatu bidang datar
atau agak melengkung.
Bunga soka
memiliki tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek
dan pada ujung tangkai dengan dua daun pelindung, mahkota (corolla),
putik (pistillum), dan benang sari (stamen). Tanaman ini
memiliki bunga berwarna cerah. Mulai dari merah menyala (scarlet),
kuning, jingga, merah muda, bahkan putih. Bunganya mekar bergerombol. Setiap
kuntumnya berukuran kecil dengan empat kelopak. Ketika mekar, bunga-bunga ini
memberi semburat warna cerah. Kembang Soka bisa tumbuh hingga ketinggian 80 cm.
3.
Bunga Putri malu (Mimosa pudica)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Rosidae
Ordo :
Fabacales
Familia :
Mimosaceae
Genus :
Mimosa
Species :
Mimosa pudica L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan,
bunga putri malu termasuk tipe bunga majemuk tak berbatas karena ibu tangkainya
dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang tidak bercabang lagi. Bentuk bunga
majemuk dari bunga putri malu adalah bongkol karena bunga ini menyerupai cawan
tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung tangkai pada bunga ini membengkak
sehingga menyerupai bola.
Putri
malu mempunyai bunga yang berbentuk bulat dan tidak mempunya mahkota atau
kelopak bunga yang besar seperti bunga-bunga yang lain. Akan tetapi kelopak
bunga putri malu bentuknya sangat kecil dan bergigi empat seperti selaput
putih. Tabung mahkotanya juga berukuran sangat kecil, bertaju empat seperti
selaput putih.
4.
Bunga ♀ dan ♂ jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis : Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus :
Zea
Species :
Zea mays L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, bunga Jagung betina mempunyai tipe
bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunganya berupa tongkol yang tumbuh di
ketiak daun dan mempunyai tangkai putik yang panjang agar mudah menangkap
benang sari dari bunga jantan. Sedangkan bunga jantannya berbentuk bulir
majemuk yang terletak pada ujung batang, yang biasanya lebih tinggi dari letak
bunga betina pada tanaman jagung tersebut. Sehingga mempermudah jatuhnya serbuk
sari di kepala putik. Satu helai bunga betina yang berbentuk seperti rambut
tersebut setelah mengalami pembuahan akan menghasilkan satu buah biji jagung.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga
dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret
dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya
dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga
betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
5.
Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Arecidae
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae/Palmae
Genus : Cocos
Species : Cocos nucifera L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, bunga
kelapa merupakan bunga
majemuk yang bertipe tak berbatas dengan bentuk berupa tongkol majemuk yaitu
bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan
bagian dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini
diselubungi oleh seludang (spatha)
yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang satu
kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun
berpasangan.
Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar dan di kanan
kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga jantan pada bunga ini
mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota yang berbentuk lanset
sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga yang
berdagang dan menempel pada buah. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang
dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga
betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh
dari pangkal.
6.
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Asterales
Familia :
Asteraceae
Genus
: Helianthus
Species :
Helianthus annuus L.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, bunga ini merupakan bunga majemuk yang mempunyai tipe tak
berbatas dengan bentuk yang berupa cawan karena pada ujung ibu tangkainya
melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan dan pada
bagian-bagain inilah tersusun bunga yang lengkap. Pada pangkal bunga
mejemuk yang demikian terdapat daun-daun pembalut (bractea involucralis).
Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu bunga pita (flos ligulatus)
dengan mahkotanya berbentuk seperti pita yang merupakan bunga mandul yang
terdapat sepanjang tepi cawan oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir.
Serta bunga tabung yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos
disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung. Bunga inilah yang mempunyai
kedua alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah. Pada
bunga matahari terdapat dua tipe bunga yaitu bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak
besar berwarna kuning cerah dan bunga tabung yang fertil dan
menghasilkan biji. Bunga
tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga.
Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga
majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini), yang
gejalanya disebut heliotropisme.
7. Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Species : Leucaena glauca L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, bunga lamtoro termasuk tipe bunga majemuk tak berbatas karena
ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang tidak bercabang
lagi. Bentuk bunga majemuk dari bunga lamtoro adalah bongkol karena bunga ini
menyerupai cawan tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung tangkai pada bunga
ini membengkak sehingga menyerupai bola.
Bunga
lamtoro mempunyai tangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol,
tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna
putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm.
bunga kecil-kecil, berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek,
berukuran 3 mm, mahkota bentuk solet berukuran 5 mm, lepas-lepas. Benang sari 10 helai
berukuran 10 mm dan lepas-lepas (Siswanto, 2010).
8. Bunga Melati (Jasminum
sambac L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Jasminum
Species : Jasminum sambac L
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, bunga melati termasuk dalam bunga majemuk berbatas karena
pada bunga melati ujung ibu tangkainya ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu
tangkainya memiliki pertumbuhan yang terbatas. Pada ujung ibu tangkainya
terdapat satu bunga, di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang yang
masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya sehingga bunga ini di
golongkan menjadi bentuk anak payung menggarpu. Bunga yang mekar dahulu ialah
bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.
Mahkota bunga melati bervariasi dari tunggal hingga yang
bersusun seperti bunga mawar kecil. Warna bunga umumnya putih, namun beberapa
spesies ada yang berwarna kuning (J. bignoniaceum, J. fruticans, J. humile,
J.humile revolutum, J. mesnyi, J. nudiflorum, J. primulinum), merah atau pink
seperti J. besianum, maupun waktu kuncup pink atau merah muda, namun sesudah
mekar berwarna putih seperti pada J. grandiflorum, Linn. Aromanya yang wangi dan
juga ukurannya yang kecil sering dijadikan sebagai tanaman hias yang dapat
menambah kesan romantic.
9. Bunga Sirih (Piper
betle L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
Sumber :
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga Sirih memiliki tipe bunga majemuk tak
berbatas dengan bentuk seperti untai atau bunga lada yaitu bentuknya seperti
bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan
runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina
menjadi buah). Untaian bunga sirih bentuknya panjang dan ramping, warnanya hijau tetapi
ada juga yang agak kekuningan. Daun pelindung bentuk lingkaran, bulat telur terbalik
atau bulat memanjang. Bulir jantan terdiri atas 2 benang sari dan sangat
pendek. Sedangkan bulir betina kepala putiknya 3-5.
Bunga berkelamin satu,
berumah 1 atau 2, bulir berdiri sendiri di ujung berhadapan dengan daun. Terdapat
daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya
sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir
betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai
lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.
10. Bunga Eceng Gondok ( Eichornia crassipes )
Klasifikasi :
Kingdom : Kingdom
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Pontederiaceae
Genus : Eichornia
Species : Eichornia
crassipes (Mart.) Solms.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan, bunga Eceng Gondok termasuk dalam
tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus) karena bunganya bertangkai nyata dan duduk pada ibu
tangkainya. Benang sari (stamen) umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang 3 (dengan tanpa
staminodia), tangkai sari (filamentum)
lepas, melekat pada tabung tepal, putik (ginaesium)
pada umunya 3 karpel membentuk 1 ovarium superus. Mempunyai mahkota bunga
berwarna ungu.
11. Bunga Anggrek Kalajengking
(Arachis flos-aeris)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Liliidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Spesies :
Arachis flos-aeris
Sumber : (Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga anggrek kalajengking mempunyai tipe
bunga majemuk tak berbatas yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan
cabang-cabang yang tidak bercabang lagi dan bentuk bunganya adalah tandan
karena bunga duduk pada ibu tangkainya dan setiap cabang menopang satu bunga. Bagian-bagian dari
bunga anggrek antara lain tangkai bunga (pedicellus)
dan tenda bunga (tepal). Bunganya
berwarna putih agak kekuning-kuningan dengan bercak-bercak berwarna coklat. Bunga ini merupakan bunga
yang tidak sempurna karena tidak memiliki mahkota maupun kelopak bunga yang
dimiliki hanyalah tenda bunga.
12. Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Kingdom
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Asteriide
Ordo :
Genianales
Familia :
Apocynaceae
Genus :
Allamanda
Species :
Allamanda cathartica L.
Sumber : (Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan,
bunga alamanda tumbuh pada ketiak daun dan ujung batang (flos
terminalis). Bunga alamanda
termasuk tipe bunga majemuk tak berbatas karena ibu tangkainya dapat tumbuh
terus dengan cabang-cabang yang tidak bercabang lagi. Bentuk bunga majemuk dari
bunga alamanda adalah tandan karena bunganya bertangkai nyata dan duduk pada
ibu tangkainya. Mahkota bunga alamanda berbentuk corong berwarna kuning, serta daun mahkotanya berlekatan (gamopetalus)
13. Bunga Telang (Clitoria ternatea)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo :
Fabales
Familia :
Fabaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
Sumber : (Cronquist. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga
telang memiliki tipe bunga majemuk tak berbatas dengan tipe tandan (racemus). Bunga telang yang diamati
terdapat bagian-bagian seperti tangkai bunga, kelopak bunga dan mahkota bunga,
namun untuk putik dan benang sarinya tidak terlihat. Bunga dengan bendera
mengarah ke bawah. Tangkai karangan bunga
sampai 1,5 cm, anak tangkai bunga lk 0,5 cm. Daun pelindung pada pangkal
kelopak oval lebar sampai bentuk lingkaran, bergaris. Bidang bendera yang oval
atau bulat telur terbalik,
Bunga telang biasanya
berwarna biru tua, biru muda, violet, atau putih, di
tengah dengan noda yang kuning pucat dilingkungi tepi yang putih, lunas
bergandengan dengan sayap dan lebih pendek. Mahkota bunga berjumlah 3 buah dan berlekatan.
Simetris bunga ini termasuk simetris bunga setangkup tunggal dengan bentuk
setangkup tegak.
14. Bunga Bogenvil (Bougenvillea spectabillis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Nyctaginaceae
Genus : Bougainville
Species : Bougainvillea
spectabilis Willd.
Sumber : (Cronquist.1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, pada Bougainvillea spectabilis diketahui
bahwa bunga majemuk berbentuk tabung biasanya
berjumlah tiga yang masing-masingnya memiliki daun pemikat yang berwarna
mencolok yang sering dikira sebagai mahkotanya karena
bentuk dan warnanya yang mencolok. Bagian mahkota bunga yang sebenarnya kecil
dan biasanya berwarna putih.
Bunga ini asimetris. Bentuk bunga majemuk ini adalah
malai dan tipenya adalah bunga majemuk berbatas (inflorescentia centrifuga) yang bersifat dichasial
atau dari ibu tangkai daunnya keluar dua cabang yang berhadapan.
15. Bunga Tasbih (Canna sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Zingiberidae
Ordo : Bromeliales
Familia : Canaceae
Genus : Cana
Species : Canna sp.
Sumber :
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan,
bunga tasbih memiliki tipe bunga majemuk berbatas dan bentuk bunganya adalah
anak payung menggarpu (dichasium), yaitu bunga yang mempunyai ibu
tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada
2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya,
masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunganya berwarna kuning,
tetapi yang berwarna kuning tersebut sebenarnya bukan mahkota, melainkan
tangkai benang sari yang warnanya sangat menarik dan mencolok, hal ini terjadi
agar serangga tertarik dengan warna yang mencolok tersebut sehingga meuahkan
untuk penyerbukan bunga tersebut. Setiap bunga memiliki bagian-bagian seperti tangkai
bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), mahkota (corolla), tangkai benang sari (filamentum) dan putik (pistillum).
16. Bunga Kangkung (Ipomoea aquatica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Species : Ipomea aquatica L.
Sumber :
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kangkung
memiliki tipe bunga majemuk berbatas dan bentuk bunganya adalah anak payung
menggarpu (dichasium)., yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada
ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada 2 bunga lainnya)
dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing
mendukung satu bunga pada ujungnya. Pada bunga kangkung, bagian-bagiannya antara lain
adanya tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptaculum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen)
dan putik (pistillum). Bunganya ada
yang berwana ungu dengan corak putih di tengahnya, atau berwarna putih dengan
corak ungu di tengahnya.
VI. KESIMPULAN
1.
Bagian-bagian pada bunga
majemuk terdiri atas:
a.
Bagian-bagian yang bersifat
seperti batang atau cabang: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptaculum),
b.
Bagian-bagian yang bersifat
seperti daun: daun pembalut (involucrum),
daun pelindung (bractea), daun
tangkai (bracteola), seludang bunga (spatha), daun pembalut, kelopak
tambahan, kelopak (calyx), mahkota (corolla) dan daun tajuk, tenda bunga (perigonium), benang sari (stamen) dan daun buah (karpelum), serta putik (pistillum).
2.
Tipe-tipe bunga majemuk
dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
a.
Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides
centripetala):
b.
Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina),,
contoh Bunga Melati
c.
Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3.
Pada
praktikum ini digunakan beberapa bunga :
1)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.) tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga
tandan.
2)
Bunga Soka (Ixora
grandiflora L.) tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga malai
rata.
3)
Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L) tipe bunga majemuk tak
berbatas dengan bentuk bunga bongkol.
4)
Bunga Jantan dan Betina Jagung
(Zea mays L.) tipe bunga majemuk tak
berbatas dengan bentuk jantannya yang berbentuk bulir majemuk dan bunga betina
berupa tongkol.
5)
Bunga Kelapa (Cocos nucifera
L.) tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunganya berupa tongkol
majemuk.
6)
Bunga Matahari (Helianthus annuus) tipe bunga majemuk
tak berbatas dengan bentuk bunga cawan.
7)
Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.) tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga bongkol.
8)
Bunga Melati (Jasminum
sambac L.) tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bungan anak payung menggarpu.
9)
Bunga Sirih (Piper betle L.) tipe bunga majemuk tak
berbatas dengan bentuk bunga untai atau lada.
10)
Bunga Eceng gondok (Eichornia crassipes) tipe bunga majemuk
tak berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus).
11)
Bunga Anggrek
kalajengking (Arachis flos-aeris)
tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan.
12)
Bunga
Alamanda (Alamanda cathartica L.)
tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan.
13)
Bunga Telang
(Clitoria ternatea) tipe bunga
majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan
14)
Bunga
bogenvil (Bougenvillea spectabilis)
tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga cawan (tabung)
15)
Bunga Tasbih
(Canna sp.) tipe bunga majemuk
berbatas dengan bentuk bunga anak payung menggarpu
16)
Bunga kankung
(Ipomea aquatica) tipe bunga majemuk
berbatas dengan bentuk bunga anak payung menggarpu
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri
dan M.Arsyad. 2015. Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP UNLAM :
Banjarmasin.
Anonim a.2015 https://areeproducts2013.files.wordpress.com/2013/04/batang.jpg (diakses tanggal 23 April
2015)
Anonim b.2015 http://gambaralam.com/wp-content/uploads/2012/12/foto-bunga-soka-merah.jpg (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim c.2015 https://lexyleksono.files.wordpress.com/2014/07/dsc03824a.jpg (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim d.2015 http://arinal.izzawati08.student.ipb.ac.id/files/2013/03/bunga-jagung-lengkap.jpg (diakses tanggal 23 pril 2015)
Anonim e.2015 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b0/Cocos_nucifera_-_K%C3%B6hler%E2%80%93s_Medizinal-Pflanzen-188.jpg (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim f.2015 https://carlasabandar.files.wordpress.com/2010/05/450px-a_sunflower.jpg (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim g.2015 http://www.tanobat.com/wp-content/uploads/bunga-petai-cina.jpg (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim h.2015 http://pixabay.com/static/uploads/photo/2013/08/16/13/01/jasmine-flower-173117_640.jpg (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim i.2015 http://www.pixshark.com (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim j.2015 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYsXpN3YuCn-ipAdIw7cTWOHdvB5TKvWnF81Kxn2MVtslHaX7Yl7x__gUpJwCZ2TIYGyfeLrZ1k1M7OSzBSAV6cO_zv79mXR-Nxbpwcrtl1Pd1XaRfAYjQbFRmasO6jmRUAg5U5VWH5Ck/s1600/IMG_2822.JPG (diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim k.2015 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/84/Spider_Orchid.JPG
(diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim l.2015 http://images.fineartamerica.com/images-medium-large/alamanda-flower-tono.jpg
(diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim m.2015 http://www.prestoimages.com/store/rd2772/2772_pd1741902_2.jpg
(diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim n.2015 http://www.erlangga.co.id/ensiklopediatematis/ilmuwan/28-29%20%20Joseph%20Banks/slides/65006368%5B1%5D.jpg
(diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim o.2015 http://btpnkedah.moe.edu.my/imejan/upload/2010/12/01/pwg_high/20101201092743-f6a32371.jpg
(diakses tanggal 23 April 2015)
Anonim p.2015 https://farm6.staticflickr.com/5222/5577063235_308887408d_o.jpg
(diakses tanggal 23 April 2015)
Cronquist, A. 1981. An
Integrated System of Flowering Plants. Columbia
University: New York.
Steenis, Van, C.G.G.J. 2003. Flora. Jakarta: PT Pradnya
Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. UGM
Press: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar